- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVA – Calon tunggal gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo akan menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) hari ini, Rabu 28 Maret 2018 di Komisi XI DPR. Perry akan dicecar berbagai pertanyaan tentang kesiapannya memimpin BI dalam lima tahun ke depan.
Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun menjelaskan, uji kelayakan sebaiknya dilakukan dengan melakukan penggalian yang dalam atas kemampuan Perry. Menurutnya, fit and proper test harus difokuskan pada tugas dan kewenangan gubernur BI.
“Bagaimana menjaga stabilitas harga bisa dikendalikan dengan baik, sehingga inflasi bisa terkendali. Bagaimana kebijakan operasi moneter bisa dilakukan dengan tepat," kata Misbakhun, dalam keterangannya, Selasa malam, 27 Maret 2018.
Kata dia, perlunya kebijakan operasi moneter untuk menjaga volatilitas nilai tukar rupiah agar bisa dikendalikan. Hal ini bila dibandingkan dengan nilai kurs dolar AS dan mata uang asing lainnya di dunia.
Misbakhun menambahkan, persoalan yang tak kalah penting adalah menjaga kebijakan moneter BI tetap bisa sinkron dan sejalan dengan konsep fiskal pemerintah.
Dengan demikian, diharapkan kebijakan kedua sektor tersebut memberikan daya dorong yang optimal terhadap pertumbuhan ekonomi.
“Termasuk yang perlu digali dari Perry Warjiyo adalah soal arah pembuatan RUU Redenominasi Rupiah di masa yang akan datang," ujar politikus Golkar itu.
Sebelumnya, Komisi XI DPR pada Selasa, 27 Maret 2018 melakukan uji kepatutan dan kelayakan pada tiga calon deputi gubernur BI. Ketiga calon itu yaitu Dody Budi Waluyo, Wiwiek Sisto Widayat, dan Doddy Zulverdi.
Ketiga nama calon deputi gubernur BI ini diajukan Presiden RI Joko Widodo kepada DPR sebagai calon pengganti Perry Warjiyo yang jabatannya akan berakhir pada April 2018.
