Pemerintah Mulai Intervensi Harga Pangan Jelang Ramadan 2018

Menteri Perdagangan,Enggartiasto Lukita (kanan) saat mengikuti rapat terbatas
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Pemerintah secara resmi menerapkan kebijakan intervensi untuk beberapa barang komoditas pangan, demi menjaga stabilitas harga pangan menjelang Ramadan dan Lebaran 2018.

Usai Minyak Goreng dan Kedelai, Kini Harga Daging Sapi Merangkak Naik

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, barang-barang yang telah diputuskan akan diintervensi di antaranya beras, daging, daging ayam dan telur, minyak, dan gula.

"Kami sudah menyepakati pertama, sejak awal bulan ini seluruh komoditas pasokan barang ini sudah kami mintakan tersebar di berbagai daerah sesuai dengan potensi kebutuhan yang ada berdasarkan perkiraan masa lalu sehingga tidak perlu dipikirkan masalah transportasi menjelang H min berapa H plus berapa," ujar Enggar di Jakarta, 28 Maret 2018.

Meroketnya Harga Pangan Buat Nilai Tukar Petani Desember 2021 Naik

Dia menjelaskan, untuk harga beras yang menjadi perhatian utama, harus sudah sesuai dengan patokan harga eceran tertinggi (HET) pada 1 April mendatang, di mana HET untuk wilayah Jawa sebesar Rp9.450. Serta harus sudah tersedia untuk beras kualitas medium, dan harga beras juga harus ditempel ketika penjualan.

"Untuk itu, seluruh pedagang beras di pasar tradisional wajib menjual harga beras medium sesuai dengan HET di wilayah masing-masing. Ambil contoh di Jawa Rp9.450," paparnya.

Airlangga: Harga Pangan yang Naik Akhir Tahun Untungkan Petani

Sedangkan untuk daging, terutama daging kerbau akan dijual seharga Rp80 ribu daging ayam akan dijual dengan batas bawah Rp7.500 dan batas atasnya Rp1.900, serta minyak goreng dalam kemasan sederhana atau satu liter seharga Rp11 ribu dan kemasan setengah liter seharga Rp6.000.

HARGA KOMODITAS PANGAN STABIL

Komoditas pangan

"Kita sudah atur agar pasar tetap untung. Ini bukan operasi pasar. Ini pada dasarnya penetrasi stok kalo memang tidak ada barang," paparnya.

Sedangkan untuk stok barang, Enggar memastikan bahwa hingga menjelang maupun sesudah bulan puasa dan lebaran, ketersediaannya sudah diperhitungkan sehingga tidak akan terjadi kekurangan ketersediaan barang.

"Kami sudah sampaikan melalui surat ke dinas-dinas daerah. Kalau mereka membutuhkan stoknya silahkan menghubungi Bulog dan dirjen perdagangan dalam negeri. Bulog nanti akan menyampaikan melalui mitranya. Kalau ada mitra baru tentu harus dilakukan klarifikasi dan verifikasi oleh Bulog," paparnya.

Dengan begitu, dia mengatakan, menjelang dan setelah bulan puasa dan lebaran ini stabilisasi harga dan ketersediaan barang pangan sudah dapat dicapai dengan maksimal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya