Robot Akan Serbu Kesempatan Kerja RI, Ini Strategi Negara

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mencoba kendaraan listrik Mitsubishi Outlander PHEV
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Revolusi industri ke empat atau industri 4.0 yang akan mengombinasikan kerja manusia dan mesin, diakui bisa mencuri kesempatan kerja bagi calon tenaga kerja baru Indonesia. Meski begitu, tenaga kerja di Indonesia disebut harus memiliki keterampilan yang lebih baik daripada sebuah mesin.

Rektor IPDN Mendorong Kesiapan Hadapi Revolusi Industri

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, di era industri  4.0, pekerja harus bisa menciptakan peluang kerjanya. 

"Kalau tenaga kerja itu meng-create oportunity baru. Jadi, di belakang robot itu banyak tenaga kerja yang mengoperasikan untuk me maintaince dan yang lain," kata Airlangga di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu 4 April 2018.

Fraksi Gerindra: Daripada Angket Lebih Penting Hak Sopir Angkot

Buruh di pabrik

Strategi pemerintah,' menurut Ketua Umum Partai Golkar itu, adalah bagaimana melakukan pelatihan ulang atau retraining kepada para pekerja Indonesia, agar kemampuannya bisa meningkat di era industri 4.0.

Prabowo Ingin Pemerintahannya Fokus ke Lapangan Kerja dan Efisiensi

"Sehingga, yang penting ada retraining dan rescaling jumlah tenaga kerja terbuka. Tetapi, juga ada kesempatannya untuk yang memiliki keterampilan berbeda. Nah, di situ tugas pemerintah untuk lakukan retraining," kata dia. 

Dia pun mengatakan, pemerintah punya berbagai program, seperti pendidikan vokasi dan berbagai pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan.

"Nah, kita punya program yang disebut Skill for Competence jadi kompetensi dinaikan dengan keterampilan," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya