Merintis dari SD, Martha Puri Sukses Bisnis Pernak-pernik

Martha Puri Natasande
Sumber :
  • VIVA/Diza Liane Sahputri

VIVA – Kegemaran membuat barang pernak-pernik lucu dan unik ternyata bisa menjadi ladang bisnis yang menguntungkan. Hal itulah yang dirasakan  Martha Puri Natasande, yang mengundurkan diri dari pekerjaannya untuk membangun usahanya sendiri.

Kisah Mualaf Ibu dari Crazy Rich Surabaya Gegara Melihat Orang Islam Lakukan Ini

Ragam ide segar membuat pernak-pernik muncul di kepala Puri sejak duduk di bangku sekolah dasar. Pemilik brand Ideku Handmade ini tak segan membentuk barang unik dan lucu sejak kecil, bahkan menjajakannya ke teman sekelasnya.

"Dari SD suka sama barang lucu dan unik, tapi bingung buat bisa dapati itu. Sering ke puncak buat ambil daun pohon pinus buat hiasan natal, sekarang mulai kepikiran untuk membuatnya jadi hiasan di pensil," ujar Puri, ditemui di acara MAKERFEST, Medan, Sabtu 7 April 2018.

Kisah Inspiratif Cristiano Ronaldo dari Masa Kecil yang Sulit Menuju Puncak Kejayaan
Hebat, Sosok Mazhab Fiqih Ini Bisa Khatam Al-Quran Hingga 60 Kali Selama Ramadhan

Saat membawa pensil pinus buatannya itu, teman sebayanya di kelas merasa takjub. Hal ini membuat Puri kemudian menawarkan untuk membuatkan pensil yang sama kepada teman-temannya.

"Mereka beli satu pensilnya Rp1 ribu. Padahal, modal awalnya cuma Rp100," ungkapnya seraya tertawa.

Mengenang hal itu membuat Puri semakin berani membuat keputusan untuk mengambil jurusan kuliah di desain grafis. Setelah lulus kuliah, Puri mencoba untuk bekerja di dunia pertelevisian.

"Bukan aku banget kerja di tempat itu. Akhirnya aku putusin untuk mengundurkan diri, dan fokus jalani bisnis di Ideku Handmade," terang Puri.

Bukan hal mudah bagi Puri untuk mengembangkan bisnis kreasi tangannya itu. Berjualan secara otodidak membuatnya harus jatuh bangun. Namun, di sini ia menemukan cara untuk tetap bisa berkembang.

"Ternyata punya target pasar itu sangat penting. Dulu, aku cuma bikin barang A yang menurut aku bagus dan dijual, selesai, tapi kan belum tentu orang lain suka dengan barang itu. Dengan mengenali target pasarku yaitu ibu muda dan wanita kuliahan, aku jadi lebih terarah untuk bikin yang dimaui oleh mereka," paparnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya