- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA – Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa dampak dari revolusi industri 4.0 yang saat ini sedang berlangsung, akan 3.000 kali lebih besar dibanding revolusi industri pertama saat mesin uap ditemukan di abad ke-19.
Karena itu, mantan gubernur DKI Jakarta ini meminta generasi muda Indonesia mempersiapkan diri dan beradaptasi mengantisipasi perubahan drastis di sektor industri.
"Hati-hati, ini perubahan global yang begitu sangat cepatnya," ujar Jokowi, berbicara dengan siswa-siswi SMA Taruna Nusantara di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 9 April 2018.
Jokowi menyampaikan, perubahan-perubahan akibat revolusi industri 4.0 sudah mulai dirasakan secara perlahan di sejumlah negara. Di Bandara Changi Singapura, peran petugas kebersihan perlahan digantikan oleh robot-robot otomatis yang tugasnya menyapu dan mengepel lantai.
Ilustrasi robot di kehidupan sehari-hari
Kemudian di Uni Emirat Arab (UEA), pemerintahnya mencanangkan pendirian bangunan-bangunan menggunakan teknologi pencetakan tiga dimensi. Upaya itu untuk mengurangi kebutuhan pekerja, namun meningkatkan efektivitas biaya juga waktu pengerjaan.
Selain itu, menurut Jokowi, sejumlah hotel sudah bereksperimen menggunakan robot untuk kebutuhan-kebutuhan pemberian layanan dasar kepada tamu, seperti mengantar makanan, atau jasa room service lain.
Jokowi mewanti-wanti supaya generasi muda bisa memanfaatkan peluang ekonomi dari hadirnya revolusi itu. Bukannya tergerus karena tak mampu mengantisipasi.
"Kita tidak perlu takut, tapi perlu siapkan diri, belajar, berusaha sekeras mungkin agar ambil peluang dari revolusi ini. Kalau tidak siap, kita tidak bisa ambil peluang," tuturnya.
