Utang untuk Bangun Infrastruktur Dinilai Wajar

Suasana pembangunan infrastruktur di jalan Sisingamangaraja, Jakarta
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA – Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) bakal menggelar konferensi regional teknik jalan ke-14 (KRTJ) pada 16-19 April 2018 di Jakarta. Acara ini diselenggarakan untuk menengahi masalah keterpaduan sistem transportasi, kelancaran mobilitas, dan sistem logistik nasional yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi.

Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp 72 Triliun hingga 15 Maret 2024

Ketua Umum HPJI, Hediyanto W. Husaini mengatakan, tema yang diangkat yaitu 'Jalan, Mobilitas, Berkelanjutan'. Tema tersebut menurutnya sangat relevan dengan pembangunan infrastruktur oleh pemerintah saat ini. 

"Konferensi regional teknik jalan ini dapat dimanfaatkan oleh para ahli dan praktisi pembangunan jalan di Indonesia," kata Hediyanto di Jakarta, Selasa 10 April 2018. 

Utang Pemerintah Tembus Rp 8.253 Triliun, Naik Rp 108,4 Triliun di Januari 2024

Menurutnya, di satu sisi, besaran utang yang dilakukan untuk pembiayaan infrastruktur adalah hal yang wajar dilakukan. Sebab, selain mempercepat pembangunan, pembiayaan infrastruktur juga harus melihat potensinya ke depan. 

"Membangun jalan tidak hanya dibiayai oleh uang yang ada di kita, tapi juga dengan potensi kita ke depan. Sehingga ada masa konsesi panjang, sebagai salah satu potensi kita membayar ke depan," kata mantan direktur jenderal Bina Marga Kementerian PUPR itu. 

Naik Lagi! Utang Pemerintah Capai Rp 8.144,69 Triliun di Akhir 2023

Dia menambahkan, pemilihan lokasi penyelenggaraan acara KRTJ di Jakarta lantaran permasalahan jalan dan pembangunannya yang begitu kompleks. Mulai dari tol, Mass Rapid Transit, hingga Light Rail Transit.

"Kami harus memperhatikan pembangunan jalan ada di sini," katanya. 

HPJI merupakan organisasi asosiasi para pengembang jalan dari instansi terkait, praktisi maupun akademisi, yang didirikan pada 5 September 1975. HPJI didirikan sebagai wadah bagi pengembangan profesi dan keahlian di bidang jalan di Indonesia. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya