- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA – Bank Indonesia mengungkapkan, volume transaksi di pasar keuangan meningkat beberapa bulan terakhir pada 2018. Hal ini dianggap menunjukkan kegiatan perekonomian di Indonesia semakin tumbuh.
Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan Bank Indonesia Nanang Hendarsah menjelaskan, pada Maret 2018 perputaran uang di pasar keuangan Indonesia mencapai Rp33-35 triliun per hari, atau meningkat dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp24-25 triliun per hari.
"Jadi ada peningkatan volume transaksi di pasar uang, karena kegiatan ekonomi semakin meningkat, dan itu mencerminkan ada perputaran uang di money market yang sebetulnya juga menghubungkan antara sektor keuangan dan sektor rill," ujarnya di Gedung BI, Jumat, 13 April 2018.
Dengan meningkatnya perputaran uang tersebut, Nanang mengatakan, hal itu berimplikasi terhadap volume pasar valuta asing (valas) di Indonesia yang juga turut mengalami peningkatan. Di mana saat ini mencapai Rp5,5 miliar sampai Rp6 miliar per hari.
"Ini berimplikasi ke pasar valuta asing karena forex swap yang merupakan juga instrumen valas juga digunakan untuk pengelolaan likuiditas. Jadi volume pasar valas juga sudah meningkat antara Rp5,5 miliar-6 miliar per hari sekarang. Bahkan di dua pekan lalu sempat di Rp6,9 miliar," paparnya.
Dengan begitu, kata dia, saat ini pasar keuangan Indonesia sudah dalam kondisi yang stabil, sehingga juga berimplikasi pada banyaknya aliran dana yang masuk atau capital inflow pada instrumen obligasi atau surat berharga negara, setelah sebelumnya di Februari ada aliran dana keluar atau capital outflow akibat guncangan eksternal.
"Jadi inflow sekarang kembali masuk ke SBN setelah di Februari ada beberapa yang keluar. Dan ini cukup baik sekarang kondisinya kita kembali ke kondisi yang stabil pasar keuangannya," ujarnya.