Perang Dagang AS China Buka Pasar Baru Baja Produksi RI

Ekspor baja
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Perang dagang antara Amerika Serikat dan China akan disikapi oleh pemerintah Indonesia, dengan strategi yang baik. Sebab, Ada peluang perbaikan perdagangan internasional Indonesia yang dapat diambil dari situasi tersebut.

Neraca Perdagangan RI Surplus, BI: Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi Indonesia

Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan, ada dampak positif dan negatif dari perang dagang tersebut. Yaitu, pasar baru untuk produk baja asal Indonesia. 

"Positifnya seperti pak Airlangga (Menperin) bilang ada kalau barang atau baja dari China, terkena bea masuk tinggi (di AS). Berarti itu opportunity untuk produk baja dari Indonesia untuk diekspor ke Amerika," kata Bambang di Jakarta, Selasa 17 April 2018. 

Neraca Perdagangan Oktober Surplus, BI: Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Di sisi lain, lanjutnya, jika baja dari China tidak bisa masuk ke pasar Amerika, tentunya negara tirai bambu itu akan mencari pasar lain seperti Indonesia.

"Maka dia akan mencari pasar tempat lain, dan salah satu target pasti Indonesia," katanya. 

RI Dorong ASEAN 'Tinggalkan' Dolar AS, Ini Keuntungannya

Seperti diberitakan sebelumnya, berdasarkan laporan BPS, ekspor besi dan baja Indonesia pada Maret 2018 sudah menunjukkan peningkatan, yaitu meningkat 64,94 persen menjadi US$532,6 dari Februari 2018, yang senilai US$322,9 juta.

Ilustrasi ekspor impor.

Neraca Perdagangan Januari Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi RI

Bank Indonesia (BI) menilai surplusnya neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2024 akan menopang ketahanan eksternal perekonomian RI ke depan.

img_title
VIVA.co.id
16 Februari 2024