Bakal Ada Daerah Seperti Harajuku di Indonesia

Komite Ekonomi dan Industri Kreatif (KEIN)
Sumber :
  • Agus Rahmat/VIVA

VIVA – Guna mendukung fesyen muslim di Tanah Air, pemerintah akan membuat distrik atau wilayah khusus untuk mendukung Industri ini. 

Mengenal Gurun Atacama, Tempat Pembuangan Pakaian Gak Laku

Hal tersebut disepakati, setelah puluhan komunitas fasyen muslim bertemu dengan Presiden Joko Widodo, di Istana Bogor pagi ini. Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) hadir dalam pertemuan tersebut.

"Disepakati kami akan membuat semacam distrik fesyen. Kami akan cari tempatnya, tapi beberapa usulan salah satunya di Pasar Baru atau di Kota Tua," kata Ketua Pokja Industri Kreatif Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Irfan Wahid di Istana Bogor, Kamis 26 April 2018.

Dari Fesyen hingga Kuliner, Trademark Market Jadi Panggung Multisektor Industri Kreatif

Konsep distrik fesyen yang ingin dikembangkan, kata pria yang akrab disapa Ipang itu, hampir sama dengan Harajuku di Jepang. Di mana tempat itu, menjadi pusat fesyen yang terkenal hingga mancanegara.

Dengan membuat distrik layaknya Harajuku itu, maka wisatawan bisa langsung ke distrik itu untuk berbelanja. Maka geliat perekonomian akan tumbuh dengan sendirinya.

Peragaan Busana Kolaborasi Antara CCI dan Desainer Indonesia Jadi Sorotan di Cotton Day 2023

Di tempat yang sama, National Chairman Indonesian Fashion Chamber Ali Charisma mengatakan, mereka ingin agar mata dunia tertuju ke Indonesia. Terutama dalam industri fesyen muslim. Sebab, banyak hal yang bisa ditawarkan dari potensi yang ada di dalam negeri untuk dunia.

"Milan dengan ready to wear, Amerika dengan sportswear, Tokyo dengan kontemporer, London dengan streetwear, dan Indonesia dengan muslimwear. Tempat yang kosong itu perlu kami isi," kata Ali.

Keyakinan fesyen Indonesia akan diterima dunia karena, Ali melihat modelnya bisa diterima oleh banyak negara. Baik itu dari Timur Tengah, Amerika, Turki serta Asia khususnya. Maka tidak perlu lagi menyesuaikan dengan negara-negara lain, tetapi membawa ciri khas Indonesia ke dunia internasional.

"Jadi kami tak membawa pelaku usaha ke luar negeri. Kami bawa pelaku usaha internasional ke dalam negeri karena lebih efisien dan bermanfaat secara biaya dan branding promosi Indonesia sebagai pusat mode muslim." (mus) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya