- VIVA/Fajar GM
VIVA – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, China atau Republik Rakyat Tiongkok (RRT) adalah negara yang tak segan meniru produk-produk komersil yang sukses di tingkat internasional.
Bahkan, menurut JK, istilah hak cipta (copyright) di sana dipelesetkan sebagai hak untuk meniru (right to copy).
"China meniru apa saja di dunia ini," ujar JK dalam Peringatan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia ke-18 di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis, 26 April 2018.
Meski demikian, kemajuan yang diraih oleh banyak negara-negara besar di dunia saat ini, seperti Amerika Serikat, Jepang, hingga Korea Selatan, sejatinya diawali juga dengan proses meniru.
Namun, JK menekankan, peniruan itu seharusnya sekadar pengambilan ide dasar yang kemudian dikembangkan secara inovatif, bukan meniru mentah-mentah hanya dengan motif ekonomi.
"Copyright harus menjadi bagian dari kehidupan. Karena, jika maju juga, apabila hanya meniru, maka ada batas-batas dari kemajuan itu." (mus)
Optimalkan Peluang Digital, Siswa di Sorong Diperkenalkan Literasi Hak Cipta bagi Kreator
Ody Waji, seorang pengusaha digital, menggarisbawahi pentingnya memahami hak cipta konten di era digital saat ini.
