Produksi Pertamina EP Subang Tembus 2.400 Barel Per Hari

Ilustrasi Pertamina EP Asset 3 Subang Field.
Sumber :
  • Dok. Pertamina EP

VIVA – Pada April 2018 produksi minyak harian PT Pertamina EP Asset 3 Subang telah mencapai 2.400 barel per hari. Angka tersebut naik dari tahun lalu sekitar 1.750 barel per hari dan gas sekitar 220-230 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

Dukung Peningkatan Kapasitas Nasional Lewat Industri Hulu Migas, IDSurvey Siap Beri Dampak Positif

Field Manager Pertamina EP (PEP) Asset 3 Subang, Armand Mel Hukom, mengatakan peningkatan produksi minyak tersebut didorong oleh adanya kegiatan pemboran empat sumur Jatiasri.

“Kami proyeksikan pada kuartal II 2018 dan seterusnya ada peningkatan lagi karena ada beberapa sumur yang akan dibor,” jelas Armand dalam keterangan tertulisnya, Kamis 26 April 2018.

Sri Mulyani Targetkan Investasi Hulu Migas Rp 223,3 Triliun

General Manager PEP Asset 3, Wisnu Hindadari menambahkan, saat ini PEP Asset 3 Subang Field telah memberikan kontribusi pendapatan terhadap PEP Asset sekitar 40 persen.

Karena itu, lanjut dia, alokasi biaya modal (capital expenditure) PEP Asset 3 Subang Field juga terbesar dibandingkan dua lapangan lain di bawah PEP Asset 3, yaitu Tambun Field dan Jatibarang Field.

Lapangan Pertamina EP Cepu Alas Dara Kemuning Resmi Beroperasi

“Dari total capex tahun ini US$150 juta, terbesar digunakan untuk Subang Field, yaitu sekitar 40-50 persen,” ujar Wisnu.

Dia berharap, dengan capex tersebut, produksi Subang Field terus meningkat. Salah satu strategi yang dilakukan manajemen PEP Asset 3 adalah dengan efisiensi dengan mengeksekusi program sesuai perencanaan.

Efisiensi dilakukan dengan menjalankan rencana kerja dengan biaya berkurang. Di luar itu juga menghitung keekonomian dari atas target. "Yang penting net profit margin. Percuma dapat revenue, karena itu kita dapat 23-24 persen net profit margin," katanya.

Dukung Ekonomi Wilayah

Sementara itu, untuk mendukung masyarakat di sekitar Field Asset 3, PEP juga telah membangun pusat kegiatan perekonomian yaitu Oemah Ngariung. Kegiatan ini dikelola komunitas Warga Peduli AIDS di Kecamatan Sukasari, Subang, Jawa Barat.

"Filosofi dari kata Oemah adalah Rumah atau bangunan dan Ngariung adalah kumpul sehingga dapat dikatakan tempat berkumpul dan beraktivitas kelompok WAPA Pantura yang terus berupaya memerangi penyebaran HIV/AIDS di kawasan pantura Subang,” ujar Armand.

Oemah Ngariung menempati lahan sekitar 150 meter persegi. PEP Asset 3 Subang Field memfasilitasi penyewaan lahan dan bangunan untuk kegiatan ekonomi masyarakat sekitar.

“Oemah Ngariung yang berbentuk outlet bisa dipergunakan bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) agar bisa menambah penghasilan. ODHA nantinya bisa membuat kerajinan dan menghasilkan sumber perekonomian,” ujarnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya