- Dok. Astra
VIVA – Ketua Tim Pelaksana Komite Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Wahyu Utomo mengatakan, pemerintah menargetkan 68 Proyek Strategis Nasional atau PSN bisa tercapai hingga 2019.
Ia menjabarkan, dari 222 proyek dan tiga program yang telah pemerintah masukkan ke dalam PSN pada 2018, diperkirakan pada akhir 2018 ini akan tuntas sebanyak 43 proyek dengan nilai Rp46,78 triliun. Kemudian, hingga kuartal III-2019, diperkirakan 25 PSN selesai senilai Rp118,8 triliun.
"Perkembangan PSN itu kan ada 20 proyek pada 2016 yang sudah selesai, 10 proyek pada 2017. Sehingga kumulatif 30 proyek. Kami juga berdasarkan action plan setiap kementerian, kami evaluasi akan ditambah 13 proyek bisa selesai 2018 dan 25 proyek pada kuartal III-2019," ujar dia di Jakarta, Jumat 27 April 2018.
Dia menambahkan, 20 proyek PSN yang telah rampung pada 2016 tersebut senilai Rp33,3 triliun, kemudian untuk 10 proyek yang rampung pada akhir 2017 senilai Rp61,5 triliun.
Proyek tersebut antara lain jalan Tol Mojokerto-Surabaya, pengembangan lapangan migas Jangkrik Muara Bakau, Tol Soreang-Pasirkoja, jalan akses Pelabuhan Tanjung Priok, Bandara Raden Inten II Lampung, Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Timor Tengah Utara, PLBN Nanga Badau, dan PLBN Aruk, serta Irigasi Way Besai.
"Hampir semua infrastruktur butuh lahan, jadi itulah yang menyebabkan infrastruktur membutuhkan waktu yang cukup lama. Pembangunan fisik itu bisa memakan waktu tiga sampai empat tahun. Tapi, kalau pembebasan lahan atau tanah cepat selesai, proyeknya bisa lebih cepat selesai," tuturnya.
Wahyu juga mengatakan, pemerintah telah menargetkan pendanaan untuk 222 proyek dan 3 program PSN dengan total nilai investasi sebesar Rp4.092 triliun. Sumbernya berasal dari APBN sebesar Rp423 triliun, BUMN/D sebesar Rp1.255 triliun, dan swasta sebesar Rp2.414 triliun.
"Jadi, melalui program kreatif financing juga nantinya yang menguatkan kenyamanan bagi investor untuk masuk berinvestasi di PSN kita. Ini rencana per tahun. Ini jadi gambaran bagaimana infrastruktur bisa dirambahkan. Jadi kami coba dorong proyek ini karena ini bagian dari RPJMN," ujarnya.
