Ada Calo Anggaran, Sri Mulyani Perketat Akses Masuk Kemenkeu

Menteri Kuangan, Sri Mulyani memberikan keterangan kepada wartawan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani, langsung sigap membenahi internal lembaganya setelah Yaya Purnomo dicokok KPK dalam operasi tangkap tangan.

Kemenkeu Catat Aset Tanah PTNBH Senilai Rp161,30 Triliun

Yaya yang diketahui Kepala Seksi Pengembangan Pendanaan Kawasan Perumahan dan Permukiman Ditjen Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan, ditangkap, Jumat 4 Mei 2018, lantaran diduga menerima suap terkait pembahasan RAPBN-P tahun 2018.

Sri Mulyani menjelaskan, atas kejadian tersebut pihaknya akan menutup akses kantor Kementerian Keuangan dari orang yang tak berkepentingan.

Pemanfaatan Aset Negara Buat Bangun IKN Jadi Fokus Kerja DJKN 2022

"Saya minta Sekretaris Jenderal menertibkan seluruh pintu masuk gedung, dan akan dilakukan penertiban terhadap siapa datang, jam berapa untuk bertemu siapa dengan buku tamu yang jelas," kata Ani panggilan akrab Sri Mulyani di kantornya Jalan Dr. Wahidin Raya, Jakarta, Senin 7 Mei 2018.

Saat menyampaikan keterangan pers, Ani mengaku, ada salah satu ruangan di Kementerian Keuangan dijadikan tempat pertemuan para pejabat daerah menawarkan proposal. Proposal yang dimaksud kemudian bertujuan agar pemerintah pusat meloloskan dana transfer ke daerah sesuai permintaan.

Mau Beli ORI021 Bunga 4,9 Persen, Ini 28 Mitra Distribusinya

Ia berharap, ruangan itu ditiadakan lantaran kerap diduga dijadikan oknum pegawai Kementerian Keuangan berlaku laiknya 'makelar anggaran'.

"Nanti kami akan melakukan berbagai macam tindakan tegas terhadap oknum-oknum dan akan melakukan tindakan tegas terhadap praktik-praktik menggunakan fasilitas negara," ujarnya.

Menteri Kuangan, Sri Mulyani memberikan keterangan kepada wartawan

Dengan akses yang ketat, Ani menyampaikan ke depan siapa saja yang masuk ke kantornya akan diketahui jelas maksud dan tujuannya.

Setidaknya ia menegaskan, sistem di internalnya akan dibangun terlebih dahulu, meskipun praktik-praktik curang bisa dilakukan di luar Gedung Kementerian Keuangan.

"Saya tidak mau di dalam lingkungan Kementerian Keuangan orang bisa masuk dan bertemu dan kemudian melakukan transaksi. Bisa saja (pertemuan) di luar kan bisa. Itu urusan orang lain. Tapi di lingkungan Kementerian Keuangan, kami bertanggung jawab, ini adalah aset negara," ujar dia.

Sementara itu Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan, Hadiyanto mengatakan, mulai besok seluruh pintu masuk bakal diperketat.

Ia meminta, kepada seluruh pihak termasuk awak media, agak sedikit terganggu bilamana petugas keamanan meminta tanda pengenal sebelum masuk ke gedung.

"Ini harus dimaklumi, demi kebaikan bersama. Sehingga tidak terulang tamu tak diundang memanfaatkan kesempatan untuk bisa bertemu di ruangan," kata dia. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya