Cuti Lebaran Ditambah, Wapres: Ekonomi Justru Tumbuh

Wakil Presiden Jusuf Kalla
Sumber :
  • VIVA / Fajar GM

VIVA – Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan, penambahan cuti libur Lebaran tidak mengganggu aktivitas perekonomian. Sebab, konsumsi masyarakat justru meningkat karena penambahan libur tersebut. 

900 Ribu Penumpang Diprediksi Padati KRL Jabodetabek pada Hari Kerja Pertama Usai Libur Lebaran

"Banyak orang kira ditambah libur ekonomi macet. Justru ekonomi banyak berjalan pas libur," ucap JK di acara Transportation Review Indonesia Jelang Mudik 2018, di Jakarta,  Selasa 8 Mei 2018.

JK menjelaskan, dengan semakin panjangnya libur Lebaran malah mendorong industri-industri turut bergerak. Karena, konsumsi masyarakat meningkat dengan adanya liburan tersebut, khususnya untuk pedagang ritel, hotel, maupun restoran. 

Pemprov DKI Tiadakan CFD Besok karena Masih Cuti Lebaran

"Kalau kita libur apa yang kita buat. Keluar beli makanan, bayar beli buah-buah macam-macam. Jadi bergerak ekonomi kita, justru banyak bidang saat libur itu. Di Bali makin ramai, di Malang juga," tegasnya.

Selain itu, Wapres menambahkan, karena itu pemerintah memfasilitasi libur tersebut demi memberikan pelayanan kepada masyarakat. Terutama agar masyarakat bisa mengatur jadwal mudik agar tidak menumpuk.

Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan Selama Libur Lebaran pada 8 hingga 15 April 2024

 "Jadi di sini lah tugas pemerintah untuk memberikan pelayanan fasilitas, sesuatu kebutuhan yang berubah. Jadi macet bukan menjelang Lebaran, tapi karena orang mau liburan," ungkapnya.

Dengan begitu, lanjut dia, esensi dari mudik Lebaran yang ditujukan untuk memberikan kebahagiaan bagi masyarakat dapat terus tercapai.

"Kebahagiaan kita itu tertinggi ketemu teman dan keluarga. Karena itu, maka kalau kita mengartikan mudik. Orang kenapa mudik yang untuk keluarga dan teman, karena itulah kebahagiaan tertinggi," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya