Tembus Rp14.000 per Dolar, BI Kaji Naikkan Suku Bunga

Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara (kiri)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

VIVA – Nilai tukar rupiah yang melemah hingga Rp14.000 per dolar Amerika Serikat, akan disikapi oleh Bank Indonesia dengan pertimbangan kebijakan menaikkan suku bunga acuan.

Hasil Uji Ketahanan OJK: Perbankan Masih Bisa Mitigasi Pelemahan Rupiah

Mengutip kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), nilai tukar rupiah pada hari ini, Selasa 8 Mei 2018, berada di angka Rp14.036 per dolar AS, atau melemah dibanding awal pekan ini, Senin 7 Mei 2018, di level Rp13.936. per dolar AS.

 - Getty Images

Rupiah Amblas ke Rp 16.270 per Dolar AS Pagi Ini

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara, mengatakan, pihaknya bakal menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 16-17 Mei mendatang untuk menentukan kebijakan moneter ke depan, termasuk ada rencana untuk menaikkan suku bunga.

"Kami sudah menyampaikan bahwa nanti di RDG tanggal 16-17 Mei, ada RDG bulanan untuk tentukan stance (sikap) kebijakan moneter," kata Mirza ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa 8 Mei 2018.

Erick Imbau BUMN Beli Dolar AS Besar-besaran, Menko Perekonomian hingga Wamenkeu Bilang Gini 

Dia mengatakan, dalam penentuan kebijakan suku bunga, BI akan melihat data inflasi, ekspor impor barang dan jasa, neraca pembayaran. Selain itu, dilihat bagaimana pergerakan arus modal di dunia.

"Kami juga lihat, bagaimana arah kebijakan Amerika Serikat yang akan naik (suku bunga) Juni," kata dia.

Selain itu, negara tetangga, seperti Malaysia sudah menaikkan suku bunga acuannya, Korea dan Australia pun telah mengambil kebijakan untuk menaikkan suku bunga.

"Jadi, nanti kami assess (pertimbangkan). Intinya, kalau memang diperlukan dari itu perlu kenaikan suku bunga, ya kami harus melakukan adjustment (penyesuaian)," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya