Meski IHSG Merah, Kinerja Emiten Masih Baik

Direktur Utama BEI, Tito Sulistio.
Sumber :

VIVA – Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia atau BEI, Tito Sulistio menyatakan, meski Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG saat ini masih tertekan, kinerja emiten masih baik.

IHSG Dibuka Melemah, Simak Rekomendasi Saham Akhir Pekan Ini

Tito menjelaskan, saat ini saham-saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia masih memberikan hasil atau return yang bagus. Pertumbuhannya mencapai 20 persen diiringi dengan likuiditas yang meningkat.

"Insya Allah kalau bicara saham sendiri, saham-saham kita hasilnya bagus, return-nya bagus, dan bahkan likuiditas kita meningkat. Liquidity Indonesia sekarang itu lebih besar frequency of trading-nya, bahkan dari Thailand," ujar Tito di Gedung BEI, Jakarta, Rabu 9 Mei 2018.

IHSG Dibuka Merah, Simak Rekomendasi Saham Awal Pekan Ini

Menurut dia, sekarang ini pasar modal Indonesia masih didukung oleh saham yang perusahaannya memiliki hasil bagus, performanya baik, dan likuiditas yang menguat.

IHSG Ditutup Melemah

Dolar AS Melemah, IHSG Diprediksi Menguat Terbatas

Meski begitu, dia mengungkapkan, tekanan di IHSG selama sepekan ini memang masih terus terjadi. Namun, kondisi itu masih disebabkan oleh ketidakpastian di pasar keuangan global maupun domestik yang kemudian juga didorong oleh pelemahan rupiah.

Situasi ini, kemudian, menurutnya, menyebabkan hilangnya rasa keyakinan investor terhadap kepastian pasar.

"Ada dua hal utama, masih ada uncertainty di trading dunia dan uncertainty di Indonesia. Pertanyaan terbesar adalah bagaimana kita menarik kembali kenaikan (penguatan) akan rupiah. Sayangnya, salah satu cara untuk menaikkan rupiah mau tidak mau ada kenaikan dalam interest rate," ujarnya.

Untuk itu, dia mengatakan, agar keyakinan investor tersebut dapat terus tercipta dan dibangun, maka pemerintah harus terus melakukan keterbukaan dan transparansi keuangan, selain melakukan pengerekan kembali terhadap nilai tukar rupiah dengan menaikkan interest rate maupun memperkuat struktur APBN.

"Yang penting buat investor adalah certainty, kepastian, keterbukaan. Jangan sampai kita dianggap seperti negara kayak Filipina yang tanda kutip ada sedikit tidak keterbukaan mengenai transparansi keuangannya," tuturnya.

IHSG pada perdagangan hari ini, Rabu 9 Mei 2018, dibuka melemah 0,7 persen atau 40,54 poin ke level 5.734,18. Sementara itu, pada penutupan perdagangan kemarin, Selasa 8 Mei 2018, indeks harga saham gabungan merosot 1,88 persen atau 110,38 poin di level 5.774,72.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya