Anindya Bakrie Ungkap Rahasia Sukses di Era Industri 4.0

Anindya Bakrie di Rapat Kerja Cabang & Jaya Talks BPC Hipmi Jakarta Selatan.
Sumber :
  • VIVA/Fikri Halim

VIVA – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menggelar Rapat Kerja Cabang & Jaya Talks BPC Hipmi Jakarta Selatan. Hadir di antaranya, Walikota Jakarta Selatan, Tri Kurniadi, Kapolres Jaksel, Kombes Pol Indra Jafar hingga Presiden Direktur PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), Anindya Novyan Bakrie yang menjadi salah satu pembicara kunci.

Rektor IPDN Mendorong Kesiapan Hadapi Revolusi Industri

Anindya sebagai pengusaha senior dalam forum itu memberi pengarahan kepada pengusaha muda yang tergabung dalam Hipmi di sebuah talkshow bertajuk "Pemanfaatan Teknologi oleh Pengusaha Muda Dalam Menghadapi Persaingan Global."

Anin berpesan, di era Revolusi Industri 4.0 saat ini yang dalam bisnisnya lebih mengandalkan teknologi memiliki sedikit prinsip yang berbeda dengan zaman dahulu.

'Smart Mining' di Industri Pertambangan

"Dulu kita lihat bahwa yang besar pada umumnya bisa mengalahkan yang kecil. Tapi kalau sekarang biasanya itu yang cepat lebih bisa mengalahkan yang lambat," kata Anin di Grand Kemang, Jakarta Selatan, Rabu 9 Mei 2018.

Untuk itu, Anin yang juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT PT Bakrie and Brothers itu berpesan kepada para pengusaha Hipmi agar mulai dari saat ini harus mengoptimalkan teknologi untuk bisa menyalip pesaing lain.
"Maka mulai sekarang gunakanlah teknologi untuk bisa menyalip," katanya.

Dunia Terus Berubah, Inovasi Tak Bisa Ditawar-tawar

Dia juga berpesan bahwa di era industri 4.0 manajemen dari perusahaan juga sedikit berbeda di mana kebanyakan industri lebih fokus pada project oriented dan tidak terlalu banyak menghabiskan waktu untuk rapat.

"Industri 4.0 adalah project oriented, pagi bisa cuma 10 menit meeting. Tapi itu adalah mature-nya dari industri 4.0," katanya.

Data Bisa Jadi Senjata Pamungkas

Anin menambahkan, yang paling penting dalam era industri 4.0 ini adalah data. Menurutnya data adalah "new oil" atau sumber daya yang sangat berharga dan tentunya bisa lebih berharga lagi tergantung bagaimana seseorang bisa mengolahnya.

"Data is the new oil. Bahwa kemampuan mengolah data bisa menentukan antara yang menang dan kalah. Karena data ditambah dengan teknologi ada Computing, Artificial Intelligence itu bisa jadi senjata pamungkas selama kita bisa mengolah dengan baik," ujarnya.

Dalam acara tersebut Ketum BPC Hipmi Jaksel, Noor Sona Maesana dan Ketua acara, Muhammad Assad juga memaparkan visi yang sama dalam acara ini yakni bagaimana memfasilitasi para pengusaha muda terutama anggota HIPMI Jaya untuk mengakselerasi usahanya melalui teknologi.

"Saya melihat hal ini sangat relevan dengan perubahan yang terjadi di dunia ini. Setiap usaha harus dilengkapi dengan teknologi untuk dapat bertahan di era masa kini," kata Sona.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya