Bakal Ada Satu Pelabuhan Khusus Ekspor Impor di Banten

Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan.
Sumber :
  • Yandi Deslatama/ VIVA.co.id

VIVA – Enam pelabuhan di Banten akan dipilih satu oleh Pemerintah Pusat untuk dijadikan pelabuhan khusus kegiatan ekspor impor. Hal itu dilakukan untuk mengurangi waktu dan menekan biaya bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Neraca Perdagangan RI Surplus, BI: Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi Indonesia

Enam pelabuhan yang diajukan untuk menjadi pelabuhan  ekspor impor itu di antaranya, Pelabuhan Krakatau Bandar Samudera (KBS), Pelindo II, hingga Pelabuhan Indah Kiat, di Kota Cilegon.

"Kami memang ingin membuat cost itu minim. Kami sudah punya Priok, kemudian Patimban beroperasinya tahun depan, kuartal kedua," kata Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, di Pelabuhan Indah Kyat, Kota Cilegon, Banten, Jumat 11 Mei 2018.

Neraca Perdagangan Oktober Surplus, BI: Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Pelabuhan Patimban, dikhususkan menangani bongkar muat barang ekspor-impor di wilayah Cikampek hingga Purwakarta. Sementara itu, di Banten belum ada pelabuhan khusus kegiatan tersebut

"Banten, ada entri pelabuhan di sini, mana saja yang dipilih, akan mengatur akomodasi industri yang ada di sini. Kalau di Jakarta pasti mahal, ini akan efisiensi cost," terangnya.

RI Dorong ASEAN 'Tinggalkan' Dolar AS, Ini Keuntungannya

Luhut pun meminta ebersihan pelabuhan diperhatikan. Agar, lautan tak menjadi tempat pembuangan sampah akhir, baik oleh pengusaha maupun masyarakat.

"Saya ingin pesan kebersihan. Kebersihan pelabuhan, plastik, harus dilihat. Plastik, kalau jadi mikro plastik, dimakan manusia yang sedang mengandung, anaknya pasti kuntet," jelasnya.

Ilustrasi ekspor impor.

Neraca Perdagangan Januari Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi RI

Bank Indonesia (BI) menilai surplusnya neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2024 akan menopang ketahanan eksternal perekonomian RI ke depan.

img_title
VIVA.co.id
16 Februari 2024