- Dokumentasi setkab.go.id
VIVA – Kementerian Perhubungan mengakui, wacana diskon tarif tol pada saat mudik Lebaran bertentangan dengan kampanye yang dilakukan pemerintah. Selama ini, pemerintah mengkampanyekan agar masyarakat bisa menggunakan jalan nasional atau arteri saat mudik lebaran.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi mengatakan, pihaknya bakal mendiskusikan pelaksanaan diskon tarif tol selama mudik lebaran kepada operator. Rencana pelaksanaan tarif tol itu diketahui bakal dilakukan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
"Untuk yang ada rencana diskon ini, saya akan cek lagi ke Jasa Marga. Soalnya kemarin kan begini, kita kan juga campaign supaya masyarakat jangan berbondong-bondong (pakai jalan tol)," kata Budi di kantornya, Selasa 15 Mei 2018.
Menurutnya, begitu ada jalan tol mulai dari Banten, Jakarta, hingga Surabaya, keinginan masyarakat untuk menggunakan jalan tol akan semakin tinggi. "Karena keingintahuan ingin lewat, akhirnya semua lewat jalan tol. Nah, ini Pak Menteri (Perhubungan) betul-betul menjaga supaya jangan seperti itu," katanya.
Ia mengatakan, pemerintah tentu berharap masyarakat juga bisa menggunakan jalan arteri biasa atau jalan negara agar kepadatan tidak terjadi di jalan tol. Mengenai kelanjutannya, Ia mengatakan akan mendiskusikan hal tersebut kepada pihak operator.
"Nanti akan kami diskusikan dengan pihak Jasa Marga. Saya juga belum tahu skemanya untuk jalan tol yang diskon itu di mana saja, saya belum tahu. Nanti, saya akan coba tanyakan kepada Jasa Marga," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, tarif tol pada saat mudik Lebaran 2018 rencananya akan diberi diskon. Kebijakan Ini diklaim dilakukan demi meringankan beban pemudik.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya akan mendiskusikan hal ini dengan asosiasi pengusaha tol.
"Nanti lebaran ada diskonnya. Kami akan kumpul dulu dengan asosiasi tol, kami ingin mereka ikut serta meringankan (pemudik)," kata Basuki di Jakarta, Jumat 4 Mei 2018.
Mengenai rincian diskon tarif tol, dia mengatakan akan diatur lebih lanjut oleh asosiasi pengusaha jalan tol. "Itu bukan kami, tapi asosiasi yang atur," katanya. (mus)
