DPR Nilai Peluang Ekspor Produk RI Terbuka Lebar

Kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Dewan Perwakilan Rakyat melihat adanya peluang yang semakin luas bagi para eksportir Indonesia untuk memperkenalkan dan menjual produk dalam negeri ke berbagai negara di dunia. Salah satu pasar potensial adalah Amerika Serikat

Neraca Perdagangan Januari Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi RI

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Dito Ganinduto mengungkapkan, hal itu dilihat dari surplus neraca perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat dalam dua tahun terakhir yang terus meningkat. Surplus dagang RI dengan AS pada 2016 mencapai US$8,47 miliar, sedangkan pada 2017 mencapai US$9,44 miliar.

"Khusus untuk ekspor, total ekspor non migas sebesar US$15,68 miliar pada 2016. Sedangkan untuk 2017 meningkat menjadi US$17,14 miliar," kata Dito dikutip dari keterangannya, Rabu 16 Mei 2018. 

Neraca Perdagangan RI Surplus, BI: Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi Indonesia

Menurut dia, dengan terbukanya peluang eksportir yang semakin besar, kebutuhan tenaga kerja dan lapangan kerja juga akan semakin bertambah. Hal ini diharapkan sekaligus mengurangi angka pengangguran di Indonesia.

Di sisi lain lanjutnya, Pelabuhan Tanjung Priok kini sudah mampu melayani kapal dengan kapasitas 10 ribu TEUs untuk yang bersandar. Hal tersebut terbukti dengan dilepasnya Kapal MV. CMA CGM TAGE Selasa sore kemarin, yang memuat komoditas ekspor ke AS. 

Neraca Perdagangan Oktober Surplus, BI: Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Presiden Jokowi lepas kapal kargo AS.

Jokowi lepas Kapal Kargo AS di Tanjung Priok

Kapal tersebut merupakan kapal besar dengan layanan Java – America Express (JAX) Service, yang secara rutin melayari rute Pelabuhan Tanjung Priok ke West Coast (Los Angeles & Oakland) AS.    

Kapal ini menawarkan ocean freight yang lebih kompetitif dan waktu pengiriman yang cepat, yakni 24 hari untuk rute Jakarta - Los Angeles. Waktu pengiriman tersebut lebih cepat ketimbang kompetitor yang mencapai lebih dari 30 hari.

"Hal ini akan membuat daya saing produk ekspor Indonesia di Amerika Serikat," ucap Politisi Partai Golkar itu.

Infrastruktur Priok Siap

Menurut dia, dengan bersandarnya kapal itu di Pelabuhan Tanjung Priok ini membuktikan bahwa infrastruktur pelabuhan Priok telah siap dan sesuai dengan standar yang dibutuhkan kapal besar untuk berlabuh. Sehingga, harapan pemerintah menjadikan pelabuhan itu sebagai Transshipment Port telah terwujud. 

Di samping itu, hal ini juga berperan penting untuk menurunkan biaya logistik di Indonesia, di mana sebelumnya, kargo-kargo ekspor Indonesia harus dikirimkan terlebih dahulu melalui pelabuhan di negara lain.

"Dengan adanya layanan direct call ini, para eksportir dapat menghemat biaya dan waktu pengiriman barang dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Amerika Serikat," kata Dito.

Adapun produk ekspor yang dibawa kapal tersebut ke Amerika Serikat, antara lain produk alas kaki, garmen, karet dan ban, elektronik, serta produk lainnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya