- Dok. BNPB
VIVA – Kurang dari 12 jam terjadi letusan freatik sebanyak dua kali di Gunung Merapi. Letusan pertama terjadi pada pukul 01.25 WIB dan letusan freatik kedua pada pukul 09.38 WIB.
Akibat kejadian tersebut terjadi kolom asap tebal setinggi 700 meter saat freatik pertama dan kolom asap setinggi 1.200 meter pada freatik kedua dari puncak Gunung Merapi dan disusul dengan terjadinya hujan abu.
Lalu, bagaimana nasib operasional penerbangan di Bandara Adisutjipto Yogyakarta? Agus Pandu Purnama, General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Yogyakarta mengatakan, sejak pagi hingga siang hari operasional bandara normal, tidak ada penundaan penerbangan ataupun penutupan sementara bandara akibat hujan abu vulkanik Gunung Merapi.
“Operasional bandara dari pagi hingga siang hari normal. Tidak ada gangguan dari hujan abu vulkanik yang melanda lereng Merapi,” katanya kepada VIVA, Senin 21 Mei 2018.
Perwira TNI AU berpangkat kolonel atau melati tiga ini mengaku penerbangan dari dan ke Yogyakarta melalui jalur selatan Pantai Jawa dan menghindari pegunungan termasuk Gunung Merapi, yang baru saja mengalami letusan freatik. Apalagi, kata Pandu, arah angin saat ini menuju barat daya, sehingga masih aman untuk penerbangan.
“Untuk kejadian letusan freatik beberapa waktu yang lalu, bandara sempat tutup operasional karena arah angin menuju jalur pesawat yaitu selatan, sehingga penerbangan sempat ditutup sementara hingga abu bersih dari langit,” terangnya.
Viral Video Diduga Korban Letusan Gunung Marapi, Tubuh Penuh Lumpur Vulkanik hingga Sesak Napas
Baru-baru ini media sosial dihebohkan sebuah video singkat yang memperlihatkan penampakan seorang wanita yang diduga korban dari letusan Gunung Marapi.
