AirNav Ungkap Titik Kritikal di Bandara saat Mudik 2018

Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto.
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

VIVA – Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia memprediksi, lalu lintas pesawat udara pada angkutan Lebaran 2018 meningkat 9 hingga 11 persen. 

Bos InJourney Airports 'Curhat' Kendala di Industri Aviasi

Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto mengatakan, peningkatan lalu lintas pesawat tahun ini kurang lebih sama dibanding tahun lalu. Untuk itu, dia mengatakan, langkah antisipasi AirNav pada tahun ini terus dilakukan dengan lebih maksimal.

"2017 rata-rata growth-nya sekitar 9-11 persen, atau ada 2.834 extra flight. Prediksi pertumbuhan dari 2017-2018 mudah-mudahan sama, masih 9-11 persen," kata Novie di Jakarta, Selasa, 22 Mei 2018. 

Kemnaker Apresiasi Kerja Sama Industri Penerbangan Indonesia-Tiongkok

Mengenai prediksi puncak angkutan Lebaran, dia mengatakan, sudah dihitung dan diatur oleh Pemerintah yakni Kementerian Perhubungan secara matang. Puncak penerbangan diprediksi pada periode H-7 hingga H+7, atau dari tanggal 9 Juni dan 19 Juni 2018. 

"Ini akan jadi titik kritikal khususnya di beberapa bandara," ujarnya. 

Menhub Optimistis Industri Penerbangan Segera Bangkit

Untuk menjaga kelancaran lalu lintas pesawat, lanjut dia, AirNav menyiapkan tambahan personel di sejumlah bandara. Risiko terjadinya kejadian tak terduga pun diindentifikasi dan dimitigasi.

"Identifikasi terhadap hazard, dan mitigasi contoh dulu ada gunung yang meletus bagaimana kalau kami harus tutup Bali, Surabaya. Kemudian juga kesiapan terhadap emergency, yang terakhir kesiapan posko di beberapa bandara," ujarnya. 

Menurutnya, AirNav bersama Kementerian Perhubungan, maskapai hingga pengelola bandara, telah berkoordinasi mengenai hal ini. Hal itu dilakukan untuk memastikan slot penerbangan, khususnya menghindari antrean penerbangan yang panjang. 

Sementara itu, realisasi untuk penerbangan minggu pertama dan kedua bulan Ramadan penerbangan pesawat justru terjadi penurunan. 

"Di Cengkareng yang biasanya per jam 65-67 penerbangan bahkan beberapa hari ini pernah 50 penerbangan," ujarnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya