Merapi Meletus, Penerbangan Yogya dan Sekitarnya Waspada

Aktivitas kondisi Gunung Merapi pasca kenaikan status dari normal menjadi waspada.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

VIVA – Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Agus Santoso mengingatkan seluruh stakeholder penerbangan sipil di Yogyakarta, dan yang berhubungan dengan kota itu untuk waspada, terkait adanya letusan Gunung Merapi.

Jokowi Resmikan Bandara Panua Pohuwato Gorontalo Senilai Rp437 Miliar

Seperti diketahui, hari ini, Kamis 24 Mei 2018, sekitar pukul 02.55 WIB, gunung itu kembali menunjukkan aktivitasnya.

Berdasarkan laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, bahwa saat itu terjadi letusan durasi empat menit dengan tinggi kolom 6.000 meter arah barat dan terdengar dari semua pos pengamatan.

Kemenhub Tambah Kapal di Rute Panjang-Ciwandan Demi Urai Arus Balik Mudik, Catat Jadwalnya!

Menurut Notam nomor ASHTAM VAWR5415 yang dikeluarkan AirNav Indonesia pada pukul 03.56 WIB, Gunung Merapi yang berada di area FIR Ujung Pandang (WAAF) mempunyai status aktivitas merah (Red Alert) dengan sebaran abu vulkanik mulai dari permukaan hingga flight level 300. Abu vulkanik juga bergerak ke arah Barat Daya dengan kecepatan 15 Knot. Informasi bersumber dari citrasatelit CVGHM dan HIMAWARI-8.

Hingga pagi ini, tidak ada rute yang berdampak dan tidak ada rute yang ditutup, maupun rute alternatif. Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta juga masih beroperasi normal. Namun, semua stakeholder penerbangan, khususnya yang di Yogyakarta dan yang berkaitan, diinstruksikan untuk meningkatkan kewaspadaan demi keselamatan penerbangan. 

Sopir Bus Dianjurkan Tak Berkendara Lebih dari 4 Jam saat Antar Pemudik

"Baik terhadap kejadian letusan pagi tadi atau letusan lanjutan yang mungkin bisa terjadi," ujar Agus, seperti dikutip dari keterangan resminya.

Agus meminta semua stakeholder, terutama pengelola bandara, maskapai penerbangan, dan AirNav Indonesia, untuk terus memantau perkembangan yang terjadi secara faktual, mengingat kolom abu vulkanik yang tinggi. Jika memang kondisinya tidak memungkinkan dalam hal keselamatan penerbangan, semua operasional penerbangan harus ditunda.

Untuk itu, Agus juga meminta peningkatan kewaspadaan terkait keamanan dan tingkat pelayanan kepada penumpang di Bandara Yogya dan yang terdampak. 

"Mari kita berdoa, semoga letusan Gunung Merapi segera mereda dan tidak mengganggu aktivitas penerbangan, bahkan bisa menjadi berkah bagi kita semua," tambahnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya