Menkeu Pantau Dampak Gejolak Global Hantam Kinerja BUMN

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pihaknya mewaspadai dampak melemahnya nilai tukar rupiah dan gejolak ekonomi global terhadap kesehatan keuangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Koordinasi dengan Menteri BUMN Rini Soemarno pun dilakukan.  

7 Negara Ekonomi Terbesar di Dunia Tahun 2050, Peringkat Indonesia Gak Main-main!

Upaya ini dilakukannya dengan tujuan untuk menjaga agar BUMN terus meningkatkan nilai perusahaannya. Selain itu juga dapat terus menjalankan penugasan pemerintah atau terus menjalankan misi pembangunan. 

"Bersama Menteri BUMN, menjaga agar kesehatan keuangan dan tata kelola dari BUMN itu baik dari sisi governance maupun transparansi akan terus dijaga dan ditingkatkan," ujar Sri Mulyani di kantornya, Senin 28 Mei 2018.

BI Sebut Perlambatan Ekonomi 2024 Dipengaruhi Negara-negara Eropa dan China

Kata Sri, melalui pemantauan itu maka tata kelola perusahaan maupun transparansi keuangan dari BUMN tersebut dapat menciptakan kepercayaan bagi perekonomian RI, bukan lagi spekulasi.

"Dan BUMN akan terus meningkatkan nilai perusahaan, di saat yang sama tetap berusaha melakukan pelayanan maksimal ke masyarakat," ujarnya.

Sri Mulyani Ungkap Ekonomi Global 2024 Masih Diproyeksi Lemah oleh IMF dan World Bank

Di sisi permodalan, kata Sri, BUMN juga didorong mengoptimalkan pembiayaan ekuitas. Sehingga batasan utangnya tetap dalam batas aman. Dengan begitu tidak menimbulkan persepsi negatif. 

"Untuk itu BUMN akan menggunakan alternatif financing, seperti sekuratisasi. Langkah ini akan koordinasi dengan Kemenko Perekonomian, Kemenkeu, BI dan OJK karena menyangkut instrumen keuangan," paparnya.

Sri pun menjelaskan, perhatian penuh ditujukan khususnya untuk BUMN seperti Pertamina dan PLN yang mendapatkan penugasan penyediaan energi, pembangunan kilang, pembangkit listrik dan penyaluran energi bersubsidi. Kemudian, BUMN karya yang menggarap pembangunan juga terus disorot. 

"Ini salah satu yang terus dilakukan melalui pemantauan neraca BUMN dan menjaga agar tidak mendapatkan masalah baik dari sisi cashflow atau profitabiltas," ungkapnya.

Di samping itu juga dia menegaskan, akan meminta BUMN untuk meningkatkan efisiensi dalam operasinya, terutama yang memegang peranan dalam menjalankan berbagai penugasan pemerintah, terutama di bidang subsidi. Hal itu agar keuangan mereka dapat tetap dijaga demi mengurangi tekanan keuanganya.

"Menurut Menteri BUMN akan terus lakukan kajian terhadap aset mereka khususnya groundfield project untuk mengurangi tekanan mereka," ungkapnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya