Rupiah Menguat, Jokowi Minta Anak Buah Bikin Langkah Konkret

Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Presiden Joko Widodo bersyukur nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menguat awal pekan ini. Ia menyebutkan dolar AS sudah di bawah Rp14.000.

Hasil Uji Ketahanan OJK: Perbankan Masih Bisa Mitigasi Pelemahan Rupiah

"Ya Alhamdulillah, kemarin kita lihat sudah mulai di bawah Rp14.000 per dolar AS," kata Jokowi di Uhamka, Jakarta, Selasa 29 Mei 2018.

Ia menilai kebijakan-kebijakan moneter yang telah diantisipasi dan dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) sudah sangat baik. Ia pun selalu memerintahkan kepada Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan untuk menyiapkan langkah-langkah yang konkret.

Rupiah Amblas ke Rp 16.270 per Dolar AS Pagi Ini

"Yang real agar bisa juga ikut membantu BI dalam mengendalikan rupiah. Ini fenomena global. Semua negara mengalami," kata Jokowi.

Mata uang rupiah dan dolar AS.

Erick Imbau BUMN Beli Dolar AS Besar-besaran, Menko Perekonomian hingga Wamenkeu Bilang Gini 

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia, yang baru dilantik, Perry Warjiyo, menegaskan, pelemahan nilai tukar rupiah yang terus terjadi dan sempat menyentuh angka Rp14.200, akan menjadi prioritas jangka pendeknya untuk melakukan stabilisasi.

Berdasarkan data Reuters, nilai tukar rupiah ditutup menyentuh Rp13.990 per dolar AS pada 28 Mei 2018. Capaian tersebut jauh lebih menguat dibandingkan pada 23 Mei 2018 lalu yang sempat menyentuh level Rp14.210 per dolar AS.

Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin (bps). Sehingga, suku bunga BI naik menjadi 6,25 persen.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024