Produksi Ramah Lingkungan, Ajinomoto Pakai Energi Terbarukan

Ajinomoto
Sumber :
  • http://perlengkapan-wanita.blogspot.com

VIVA – Kegiatan pelestarian alam sejalan dengan konferensi PBB yang diikuti sejumlah pemimpin dunia, telah menghasilkan 17 Sasaran Pembangunan yang berkesinambungan atau Sustainable Development Goals (SDG).

Program Beasiswa S2 ke Jepang Dibuka, Ini Syarat dan Pilihan Universitasnya 

Dalam kurun waktu 15 tahun ke depan, berbagai negara di seluruh dunia akan mengerahkan segala upaya untuk mengakhiri segala bentuk kemiskinan, melawan ketidaksetaraan, dan mengatasi perubahan iklim.

Hal tersebutlah yang menjadi dasar komitmen perusahaan penyedap rasa asal Negeri Sakura, Ajinomoto, untuk menjalankan segala kegiatan produksinya secara ramah lingkungan. 

Pembiayaan BRI Pada Sektor Renewable Energy Tumbuh 19.1 Persen

Menurut Public Relation Manager PT Ajinomoto Indonesia Muhammad Fachrurozy,  ada sejumlah alasan mengapa perusahaan memiliki keinginan untuk menjadi sangat terlibat dalam upaya ini. Karena, hal itu sejalan dengan salah satu bidang yang sangat saat ini jadi fokus perusahaan, yaitu pengembangan energi terbarukan.

"Yang sangat penting untuk kelestarian planet dan sumber daya kami. Penggunaan energi terbarukan akan membantu pencapaian sejumlah SDG," ujar Fachrurozy dikutip dari keterangannya, Sabtu 2 Juni 2018.

Obesitas Sebabkan Banyak Penyakit, Ini 3 Faktor Pemicunya

Sementara itu, Manager Agri Development Eko Warih mengungkapkan, kegiatan produksi ramah lingkungan telah diterapkan di seluruh lini produksi Ajinomoto, salah satunya di pabriknya yang berada di Mojokerto, Jawa Timur. Pabrik itu telah melakukan program konservasi sumber daya air dengan mengurangi pemakaian air dalam proses produksi.

"Kami selain mengurangi pemakaian air dalam kegiatan produksi, kami juga menjaga agar volume air limbah yang dihasilkan juga berkurang. Selain itu kami juga mengurangi emisi gas CO2, mengurangi penggunaan freon HFC dan HCFC secara bertahap dan mengganti dengan freon yang lebih ramah lingkungan (HFO)," katanya

Menurutnya, kegiatan pemanfaatan energi untuk produksi yang ramah lingkungan bukan hal baru bagi perusahaan, sejak tahun 2002 Ajinomoto Co. Inc., membuat program Zero Emission. Targetnya antara lain pemanfaatan hasil buangan produksi, sehingga semua buangan tersebut sedapat mungkin bisa dimanfaatkan. 

"Kami mulai melakukan identifikasi terhadap semua buangan. Buangan-buangan tersebut mengandung apa saja dan bisa dimanfaatkan untuk apa? Pupuk cair Amina adalah produk pertama dari pemanfaatan limbah. Pupuk ini sudah diproduksi sejak 1977," tambahnya.

Produk-produk lain yang diproduksi kemudian sebagai pemanfaatan limbah adalah pupuk daun Ajifol, FML (sumber protein cair untuk ternak), dan TRITAN yang merupakan bahan pakan ternak. 

"Saat ini. kami sedang mengembangkan produk baru, yaitu soil conditioner," jelasnya.

Eko mengaku, perusahaan melakukan berbagai program pengolahan hasil buangan ini secara mandiri dan nanti hasil produksi mereka ini akan dimanfaatkan oleh para petani dan peternak di sekitar pabrik. Mereka pun sebelumnya diberikan pelatihan mengenai bagaimana dan apa saja manfaat dari penggunaan produk olahan Ajinomoto.
 
"Sasaran dari program ini adalah para petani atau peternak karena produk pemanfaatan limbah ini memang terkait dengan pertanian/peternakan, terutama yang areanya tidak terlalu jauh dari pabrik. Apabila masih ada produk yang belum terserap, maka kami melangkah ke area yang makin menjauh dari pabrik Mojokerto," paparnya.
 
Eko mamastikan kalau Ajinomoto akan terus berinovasi untuk mencari kemanfaatan lain yang bisa didapatkan dari limbah yang dihasilkan.
 
"Target ke depan, meningkatkan nilai manfaat dari produk-produk (olahan limbah) yang sekarang dan terus mengembangkan produk baru yang lebih bermanfaat bagi masyarakat," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya