- Eri Naldi/ VIVAnews
VIVA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal menindaklanjuti usulan DPR untuk mempertimbangkan alokasi subsidi bahan bakar minyak (BBM) kualitas bagus dengan Research Octane Number (RON) 90 ke atas, seperti Pertalite dan Pertamax.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Djoko Siswanto mengatakan, hal itu memang sedang dipertimbangkan oleh pihaknya. Alasannya, dengan pemberian subsidi untuk pertalite dan pertamax akan mempermudah masyarakat membeli BBM dengan kualitas yang lebih bagus.
"Memang yang di raker (DPR) kemarin usulannya DPR bagus, diterima dan sedang dibahas. Jadi someday ya yang akan disubsidi itu BBM kualitas bagus, pertalite atau pertamax," kata Djoko Siswanto di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis, 7 Juni 2018.
Dia melanjutkan, untuk pembahasan secara internal di Kementerian saat ini memang belum dilakukan. Kendati demikian, usulan itu lebih lanjut akan masuk dalam pertimbangan pemerintah dan ditegaskan bisa jadi opsi ke depannya.
"Itu kan masyarakat enggak mau tahu jenisnya, tapi harganya. Bagus juga itu usulannya, jadi biarkan saja premium dimahalin, jadi enggak ada yang belikan. Jadi belinya yang kualitas bagus. Ini lagi dibahas," tuturnya.
Ketika ditanya, apakah itu akan bisa terealisasi pada tahun depan, Djoko pun berharap demikian. "Mudah-mudahan," ucapnya.
Pertamina Manut Keputusan Pemerintah
Ditemui terpisah, pihak PT Pertamina pun mengaku siap menjalankan apa yang akan menjadi keputusan pemerintah. VP Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito mengakui akan melaksanakan apa yang diputuskan oleh pemerintah.
"Pertamina kan adalah perusahaan BUMN, jadi melaksanakan apa yang diputuskan pemegang keputusan. Misalnya dari kementerian ESDM atau DPR," ujar Adiatma di acara buka puasa bersama di Pullman Hotel, Jakarta.
Meskipun itu merupakan keputusan antara pemerintah dan DPR, secara pribadi Adim menilai BBM dengan kualitas bagus atau peringkat euro-nya semakin tinggi akan semakin bagus
"Menurut kami itu kan menjadi bagus ya karena bahan bakarnya jadi lebih bagus. Tapi, ya itu subsidi keputusan pemerintah. Pertamina melaksanakan keputusan pemerintah," tuturnya. (ase)
