Survei BI: Penjualan Eceran di Bulan Ramadan Meningkat

Bensin eceran.
Sumber :
  • Antara Foto

VIVA – Penjualan eceran terindikasi mengalami pertumbuhan pada April 2018. Dan diperkirakan akan terus mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi hingga Mei 2018, seiring dengan masuknya periode jelang puasa dan Lebaran 2018.

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar

Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia menunjukkan, Indeks Penjualan Riil (IPR) pada April 2018 tumbuh 4,1 persen secara year on yeae (yoy), atau meningkat dari Maret 2018 yang hanya mencapai 2,5 persen (yoy) pertumbuhannya.

Mengutip dari laporan survei tersebut, Jum'at, 8 Juni 2018, penjualan tertinggi dicatat oleh Bank Indonesia pada kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, yang tumbuh 11,5 persen (yoy), atau meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya mencapai 5,9 persen.

BI Fast Payment, Jawaban untuk Kebutuhan Transaksi Murah

Selain itu, peningkatan penjualan ritel juga ditopang oleh kelompok komoditas Makanan, Minuman dan Tembakau yang tercatat tumbuh 7,7 persen (yoy), atau meningkat dibandingkan Maret 2018 yang sebesar 6,8 persen (yoy).

Selain itu, BI juga memperkirakan, penjualan eceran akan terus meningkat pada Mei 2018. Di mana pertumbuhan IPR pada Mei 2018 diprakirakan tumbuh 4,4 persen (yoy), lebih tinggi dari 4,1 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.

Cadangan Devisa RI Februari 2022 Naik Tipis, Ini Pendorongnya

Pertumbuhan penjualan itu, terutama bersumber dari penjualan kelompok komoditas Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya yang tumbuh sebesar 3,5 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 2,4 persen (yoy).

"Penjualan komoditas Peralatan Informasi dan Komunikasi juga membaik, dari -12,7 persen (yoy) pada April 2018, menjadi -9,1 persen (yoy)," bunyi laporan survei tersebut.

BI juga mencatat, berdasarkan Hasil Survei tersebut juga mengindikasikan adanya penurunan tekanan harga di tingkat pedagang eceran dalam tiga bulan mendatang atau pada Juli 2018, sejalan dengan berakhirnya faktor musiman Ramadhan dan Idul Fitri.

"Indikasi tersebut tercermin dari penurunan Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan yang akan datang menjadi 153,7 dari 169,0 pada bulan sebelumnya." (mus) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya