Incar Pasar Global, Industri Halal Berbasis Teknologi Bakal Digenjot

Gelaran pesta makanan halal di Semarang, Jawa Tengah
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Dwi Royanto

VIVA – Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) akan fokus pada agenda pembangunan ekonomi dan keuangan Islam. Pendekatan dengan menggunakan teknologi pun akan dilakukan. 

Potensi Wakaf RI Tembus Rp 180 Triliun, Begini Caranya Bisa Bantu Genjot Ekonomi Berkelanjutan

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan,
belajar dari perkembangan ekonomi Islam yang progresif di Dubai dan Malaysia, penting untuk mengintegrasikan aspek teknologi ke dalam kerangka pembangunan ekonomi Islam. 

"Pemerintah berkomitmen untuk menyediakan infrastruktur, regulasi yang relevan, serta untuk terus mempromosikan ekonomi dan keuangan Islam, tidak hanya untuk industri, tetapi juga untuk seluruh masyarakat," ujar Bambang dikutip dari keterangan resminya, Senin 9 Juli 2018.

OJK Sebut Keuangan Syariah Belum Optimal Dukung Industri Halal RI

Menurut Bambang, melalui KNKS pemerintah dan regulator akan bekerja sama secara sinergis untuk membuka potensi ekonomi dan keuangan Islam, dengan mengintegrasikan ide dan inovasi dengan inovasi teknologi. Karena itu, ekonomi dan keuangan Islam nasional diharapkan tumbuh lebih cepat dan memberikan kontribusi yang lebih luas bagi masyarakat.

Lebih lanjut Bambang mengatakan, upaya ini pun sejalan dengan fenomena perkembangan industri 4.0 secara global. Pemerintah berkomitmen untuk mempercepat pelaksanaan revolusi industri keempat sebagai garda depan revitalisasi sektor manufaktur Indonesia dalam rangka mencapai visi Indonesia sebagai 10 besar ekonomi dunia pada 2030. 

BI Proyeksikan Ekonomi Syariah RI 2024 Tumbuh 4,7-5,5 Persen 

Dalam kaitannya dengan ekonomi syariah, Bambang menjelaskan, perlu perhatian terhadap potensi besar pengembangan ekonomi Islam, khususnya industri halal. Seiring dengan meningkatnya pemahaman dan kesadaran umat Islam secara global dalam menggunakan produk halal, ekonomi Islam global telah mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa tahun terakhir dan pengakuan luas. 

Berdasarkan Laporan Ekonomi Islam Global terbaru, diperkirakan bahwa muslim global menghabiskan lebih dari US$2 triliun di seluruh sektor gaya hidup pada 2016. 

Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar, Indonesia merupakan konsumen terbesar produk halal global. Namun sejauh ini, kata Bambang,  Indonesia belum menjadi pemain global dalam produksi makanan halal, busana muslim, perjalanan halal, dan sektor lainnya.

Pemerintah tegasnya, akan bekerja keras untuk mendorong agar Indonesia mampu menjadi pemain global, dalam beragam sektor usaha produk halal serta mempromosikan gaya hidup halal di Indonesia. Karena itu kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri dan aktor terkait lainnya diperlukan untuk mengembangkan industri halal nasional. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya