Pipa Gas Bawah Laut Bocor, PLN Rugi Rp7 Miliar Per Hari

General Manager (GM) PLTUG Cilegon, Irwan Edi Syahputra Lubis.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yandi Deslatama

VIVA – Bocornya pipa gas bawah laut di perairan Serang, Provinsi Banten, membuat Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap Cilegon – sebagai konsumen dari perusahaan minyak dan gas CNOOC, – mengalami kerugian sebesar Rp350 juta per jam.

Penampakan Jalanan Terbelah Dua Akibat Pipa Gas Bawah Tanah Meledak di Afrika Selatan

Bocornya pipa gas pada Senin 9 Juli 2018 tersebut mengakibatkan pasokan gas yang berasal dari CNOOC tidak tersuplai ke satu unit turbin pembangkit listrik yang selama ini beroperasi sebagai penghasil listrik di wilayah sekitar Cilegon. 

"[Berdasarkan] hitungan per hari, kerugian kita Rp350 juta per jam, [jadi] sekitar Rp7 miliar lebih," kata Irwan Edi Syahputra Lubis, General Manager (GM) PLTGU Cilegon, saat ditemui di kantornya, Selasa 10 Juli 2018.

Gempa Turki Picu Kebakaran di Pelabuhan Iskenderun, Ratusan Kontainer Hangus

Irawan menuturkan, satu unit turbin pembangkit listrik yang mati itu untuk menghasilkan total daya 350 Mega Watt (MW). Sebanyak 240 MW dihasilkan dari turbin utama dan 110 MW dihasilkan dari stim turbin.

Tidak Ada Pemadaman

6 Korban Luka Bakar Ledakan Pipa Gas PetroChina Jambi Dirujuk ke Jakarta

Meski pasokan gas berhenti, Irwan menjamin aliran listrik ke pelanggan di Banten Utara, Banten Barat dan Banten Selatan, dapat tetap dilayani. 

"Tentunya pasokan berkurang. Alhamdulillah tidak ada pemadaman, karena di jalur kita ada tiga sumber, PLTGU Cilegon, PLTU Labuan dan IBT (interbus transformator)," lanjut Irwan.

Pasokan listrik dari ketiga sumber itu dapat terus mengaliri listrik ke konsumen tegangan tinggi dan rendah, selama tidak dalam masa perawatan.

"Batas maksimalnya tidak ada. Jadi selama seluruh sumber ini tidak terjadi pemeliharaan atau gangguan stok, tidak akan ada masalah," kata Irwan. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya