- VIVA.co.id/Daru Waskita
VIVA – Pihak Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau yang dikenal dengan AirNav Indonesia meminta masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar Bandara untuk sadar akan keselamatan penerbangan.
Hal tersebut, setelah banyaknya gangguan penerbangan yang terjadi akibat kurangnya kesadaran masyarakat di sekitar Bandara. Salah satunya, kata Manager Humas Airnav, Yohanes Sirait, yakni gangguan yang kerap terjadi di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang terkait dengan adanya laser.
"Banyak di Bandara Soetta ini yang penerbangan terganggu akibat laser namun, belum kita temukan kasusnya sampai fatal hanya saja sering co-pilot berkomunikasi dengan kita soal laser ini," katanya di Tangerang, Rabu 11 Juli 2018.
Padahal, pihaknya telah memasang berbagai himbau terkait dengan adanya sejumlah larangan yang dapat mengganggu proses penerbangan baik landing ataupun take off seperti, balon udara, laser ataupun layang-layang.
"Sudah kita imbau, namun sepertinya masih kurang. Tetapi, ke depan kita akan koordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk membantu kita dalam menertibkan masyarakat yang menggunakan laser di area bandara," ungkapnya.
Sebelumnya, penerbangan Indonesia dihebohkan dengan gangguan balon udara yang terjadi di wilayah Pulau Jawa. Bahkan, dari gangguan tersebut terdapat kurang lebih 40 kasus gangguan penerbangan yang terjadi selama 2018.
Dalam langkah tegas, Kepolisian dan Kementerian Perhubungan melakukan tindakan dengan memberikan sanksi hukuman penjara dan denda bagi masyarakat yang menerbangkan balon udara di area bandara.
AirNav Sebut Puncak Arus Mudik di Bandara Soetta Sabtu, Sehari 1.258 Penerbangan
AirNav Indonesia mencatatkan Cabang JATSC Soekarno-Hatta telah melayani 1.258 per hari penerbangan pada periode H-4 Lebaran atau Sabtu 6 April 2024.
