Jokowi Tak Mau Ada McD dan Starbucks di Rest Area

Presiden Joko Widodo kembali meresmikan jalan tol Ngawi-Kertosono
Sumber :
  • VIVA / Dusep Malik

VIVA – Presiden Joko Widodo kembali meresmikan jalan tol Ngawi-Kertosono segmen Solo-Sragen sepanjang 35,2 kilometer, di pintu tol Ngemplak, Boyolali Jawa Tengah, pada Minggu 15 Juli 2018.

Starbucks Asia Barat PHK 2.000 Karyawan Buntut Aksi Boikot

Dalam peresmian kali ini, Presiden mengingatkan pengelola jalan tol untuk bisa mengajak para Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ikut berpartisipasi mengembangkan ekonomi di jalan tol tersebut.

Salah satu yang menjadi fokus Presiden adalah terkait keikutsertaan UMKM dalam pengelolaan ekonomi di rest area jalan tol.

Boikot Berhasil, Starbucks Pecat 2.000 Pekerjanya Imbas Perang Israel-Hamas di Gaza

"Saya singgung rest area, jangan sampai titik-titik yang ada kegiatan ekonomi, justru diisi brand asing, harus ada brand lokal di situ," ujar Jokowi di lokasi.

Selain itu, Jokowi juga meminta para pengelola tol di seluruh Indonesia untuk bantu mengembangkan brand lokal itu dan bisa menjual produk lokal di lokasi rest area di wilayah tersebut.

Starbucks Indonesia Angkat Kopi Aceh Jadi Produk Unggulan, Pertama Buatan Lokal

"Jadi bukan McD (McDonald’s), Kentucky atau Starbucks. Harus diganti sate, gudeg, tahu guling, dan sebagainya yang lokal. Ini harus kerja sama dengan Pemprov, sehingga seperti telur asin, batik, dan sebagainya bisa dijual dan beri manfaat masyarakat sekitar," ujarnya.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono mengatakan, untuk ruas tol Kartosuro-Sragen yang diresmikan ini merupakan lanjutan dari peresmian delapan ruas tol trans Jawa beberapa waktu lalu.

Menurutnya, pembangunan jalan tol ini sudah dilakukan sejak 2007, pembebasan lahannya dan ini merupakan ruas tol pertama yang mendapat dukungan Viability Gap Fund (VGF) atau bantuan pemerintah.

"Total semua investasi proyek ini sebesar Rp13,8 triliun, dua triliunnya dari VGF dan sisanya Badan Usaha Jalan Tol . Dalam pengoperasiannya sudah mengikuti regulasi rasionalisasi tarif tol seribu rupiah per km dengan tiga golongan. Golongan I, II, dan III, sehingga kita harapkan transportasi logistik bisa lebih baik lagi," kata dia. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya