Proposal Pertamina untuk Kelola Blok Rokan Sudah di Tangan ESDM

Menteri ESDM Ignasius Jonan (kiri) dan Wakil Menteri Arcandra Tahar (kanan)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

VIVA – Pemerintah segera memutuskan pengelola Blok Rokan di Riau, yang akan terminasi pada 2021. Saat ini, proposal perpanjangan kontraktor eksisting, PT Chevron Pacific Indonesia tengah dievaluasi oleh pemerintah.

SKK Migas: Komersialisasi Migas Harus Prioritaskan Kebutuhan Dalam Negeri

Di satu sisi, PT Pertamina pun telah mengajukan proposal untuk bisa mengelola blok migas terbesar di Sumatera itu.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar menyebutkan, Pertamina telah menyerahkan proposal final untuk pengelolaan blok tersebut, lengkap dengan komitmen kerja pasti dan bonus tanda tangan.

Dirut Pertamina Ungkap Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

"Pertamina sudah komplet kemarin malam, lengkap. Firm working commitment (komitmen kerja pasti), signature bonus (bonus tanda tangan), sudah semua," ujar Arcandra, usai menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2018 di Hotel Grand Sahid Jaya, Kamis 26 Juli 2018.

Meski begitu, Arcandra belum mau membeberkan berapa besaran komitmen investasi dan bonus tanda tangan yang disampaikan oleh Pertamina. "Baik semua pokoknya, baik pokoknya," katanya.

Go Global, Pertamina Perkuat Bisnis Geothermal hingga Hulu Migas di Afrika

Arcandra pun menargetkan, kontraktor pemenang Blok Rokan setelah 2021, akan diputuskan pada awal Agustus 2018. "Kami lagi berusaha, agar selesai. Hari ini sampai minggu depan, kami maraton untuk evaluasi. Kami coba yang terbaik. Targetnya awal Agustus selesai," ujarnya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan sebelumnya telah buka-bukaan soal nilai investasi yang ditawarkan Chevron. Chevron disebut akan menginvestasikan sebesar US$88 miliar selama 20 tahun setelah 2021. Jika dikalkukasikan, angka itu setara dengan Rp1.276 triliun (dengan asumsi kurs Rp14.500 per dolar AS).

Meski begitu, Arcandra masih bungkam soal nilai investasi yang ditawarkan oleh Pertamina.  "Ini sedang dievaluasi, yang mengevaluasi kan ESDM. Tunggu lah sabar," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya