BTN Jadi Bank BUKU 3 Paling Menguntungkan Bagi Pemegang Saham

BTN Terima Penghargaan Bank BUKU 3 Paling Menguntungkan.
Sumber :
  • Dokumentasi BTN.

VIVA – PT Bank Tabungan Negara Tbk mendapatkan predikat sebagai emiten bank kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 3 yang paling menguntungkan. Pengakuan diberikan The Best Public Companies berdasarkan Wealth Added Index (WAI) 2018 untuk kategori perbankan. 

Ekspansi Bisnis di Parepare, BTN Targetkan Salurkan KPR Baru Rp48 M

Saham Bank BTN pun kembali masuk dalam jajaran saham paling likuid di pasar modal atau indeks LQ45. Adapun, predikat tersebut disematkan berdasarkan metode WAI. 

Sebagai informasi WAI merupakan matriks perhitungan untuk mengukur kekayaan yang diciptakan oleh perusahaan untuk pemegang sahamnya. Dalam seleksi penghargaan tersebut hanya dipilih perusahaan-perusahaan publik terbaik dengan kapitalisasi pasar terbesar, harga saham, dan kinerja positif. 

Gara-gara Hal Ini, Nasabah Loyal BTN Meningkat 222 Persen

Dari hasil seleksi, Bank BTN menempati posisi teratas di antara bank BUKU 3 lainnya yang memberikan kekayaan terbanyak bagi pemegang sahamnya.

Direktur Bank BTN, R. Mahelan Prabantarikso dalam keterangan resminya, Kamis 26 Juli 2018, mengatakan, penghargaan ini bukti bahwa BTN secara konsisten mencatatkan kinerja pertumbuhan bisnis di atas rata-rata industri perbankan nasional. 

BTN Targetkan Kredit pada 2022 Tumbuh hingga 11 Persen

“Preditkat tersebut menjadi apresiasi positif bagi upaya inovasi dan transformasi yang kami lakukan serta akan memacu kami untuk terus bereksplorasi sehingga dapat memberikan keuntungan baik bagi para pemegang saham maupun masyarakat Indonesia,” ujarnya usai menerima penghargaan Indonesia The Best Public Companies Based on WAI 2018 kategori Bank di ajang Wealth Added Creator Award 2018 di Jakarta, malam ini.

Sementara itu, kinerja positif saham Bank BTN pun kembali menempatkan perseroan masuk dalam daftar jajaran saham paling likuid di pasar modal atau indeks LQ45. 

Dalam keterangan tertulis PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu kemarin, emiten bersandi saham BBTN ini masuk dalam indeks LQ45 untuk periode Agustus 2018 hingga Januari 2019.

Sejumlah analis pun menilai kinerja keuangan BBTN pada paruh pertama tahun ini masih memuaskan dan memiliki peluang untuk tumbuh lebih baik. Selain karena kinerja yang sesuai target, Bank BTN juga dukung bantuan likuiditas dari pemerintah dalam program satu juta rumah.

Head of Research Sinarmas Sekuritas Evan Lie Hadiwijaya mengungkapkan, kinerja keuangan Bank BTN hingga semester I 2018 masih sesuai target yang ditetapkan. 

Meski masih ada tantangan berupa likuiditas dan suku bunga acuan, Evan menilai Bank BTN akan cukup terbantu dari skema Program Satu Juta Rumah. Sebab, dalam skema tersebut, margin bank tetap terjaga dan ada pula bantuan likuiditas dari pemerintah. 

“Ke depannya, Lembaga Tapera pun akan dapat menopang kinerja Bank BTN,” ujar Evan.

Sementara itu Analis MNC Sekuritas Nurulita Harwaningrum juga menjelaskan Bank BTN masih memiliki potensi untuk bertumbuh dengan permintaan rumah subsidi yang masih tinggi. 

Nurulita juga menilai Bank BTN pun tetap menjaga kualitas aset tercermin dari penurunan non performing loan (NPL) ke level 2,78 persen pada semester I 2018 dari 3,23 persen di periode yang sama tahun sebelumnya. 

“Laba bersih BTN juga masih tumbuh double digit dan tahun ini kami perkirakan masih akan tumbuh double digit,” urainya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya