Pertamina Kelola Blok Rokan Mulai 2021, RI Hemat Devisa US$4 Miliar

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati (kedua kanan)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA – PT Pertamina menyambut baik keputusan pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang mempercayakan pengelolaan Blok Rokan kepada Pertamina mulai 2021 hingga 2041. 

Peringati Hari Kartini, Peran Perempuan dalam Industri 4.0 Jadi Sorotan di Hannover Messe 2024

Plt Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada Presiden dan pemerintah, serta pemangku kepentingan lainnya yang telah mempercayakan pengelolaan Blok Rokan kepada Pertamina.

Nicke mengaku yakin, pihaknya bisa bersaing dengan kontraktor kontrak kerja sama migas lainnya. 

Ajang JDM Funday Mandalika 2024 Bukan Sekadar Balapan Mobil Jepang

“Sesuai proposal yang telah kami sampaikan kepada pemerintah, dengan mengelola Blok Rokan akan meningkatkan produksi hulu Pertamina yang akan mengurangi impor minyak, sehingga bisa menghemat devisa sekitar US$4 miliar per tahun, serta menurunkan biaya produksi hilir secara jangka panjang,” ujar Nicke dalam keterangan resminya, Jakarta, Rabu 1 Agustus 2018.

Ia menyatakan, kepercayaan yang diberikan kepada Pertamina untuk mengelola blok dengan produksi lebih dari 200 ribu barel oil per hari tersebut, tidak lepas dari dukungan pemerintah.

Daftar Sepeda Motor yang Cocok Diisi BBM Pertalite

Keputusan ini, lanjut dia, murni diambil atas dasar pertimbangan bisnis dan ekonomi, setelah mengevaluasi pengajuan proposal Pertamina yang dinilai lebih baik dalam mengelola blok tersebut.

Keputusan yang disampaikan pemerintah melalui Kementerian ESDM pada Selasa 31 Juli 2018 ini, menjadi tonggak sejarah penguatan kedaulatan energi negeri, sesuai dengan Nawacita yang diusung Pemerintahan Joko Widodo.

Nicke menambahkan, karakteristik minyak di Blok Rokan, sesuai dengan konfigurasi kilang nasional, di mana akan diolah di dalam negeri yakni di kilang Balongan, Dumai, Plaju, dan Balikpapan, serta kilang lainnya.

Guna mempertahankan produksi, Pertamina dalam proposal juga menyampaikan akan memanfaatkan teknologi Enhance Oil Recovery (EOR) yang juga telah diterapkan di lapangan-lapangan migas Pertamina, seperti di Rantau, Jirak, Tanjung, yang dikelola Pertamina EP. Termasuk penerapan steamflood yang juga sudah dilakukan dan berhasil di lapangan PHE Siak.

"Kami menilai, pemerintah mempertimbangakan keputusan ini dengan matang, dalam rangka ketahanan energi nasional, penghematan devisa, dan potensi peningkatan dividen bagi negara. Dengan kepercayaan ini, kami akan mengoptimalkan sumber daya anak bangsa, yang telah berpengalaman mengelola blok migas sebelumnya,” tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya