Lima Kilang Dipasok Listrik PLN, Pertamina Hemat Rp2 T Per Tahun

Kilang Pertamina RU II Sungai (Sei) Pakning
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – PT Pertamina dan PT PLN menandatangani Nota Kesepahaman tentang kerja sama penyediaan layanan kelistrikan dari pembangkit PLN untuk lima kilang Pertamina, di antaranya Refinery Unit II Dumai, RU III Plaju-Sungai Gerong, RU IV Cilacap, RU V Balikpapan dan RU VI Balongan.

Peringati Hari Kartini, Peran Perempuan dalam Industri 4.0 Jadi Sorotan di Hannover Messe 2024

Nota kesepahaman ditandatangani oleh Direktur Pengolahan Pertamina, Budi Santoso Syarif bersama dengan Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman dan disaksikan oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Andy Noorsaman Sommeng.

Adapun proyeksi kebutuhan total daya listrik yang akan digunakan kilang-kilang minyak itu adalah sebesar 217 Mega Volt Ampere (MVA) dan selanjutnya dapat bertambah 104 MVA.

Ajang JDM Funday Mandalika 2024 Bukan Sekadar Balapan Mobil Jepang

Direktur Pengolahan Pertamina, Budi Santoso Syarif mengatakan, layanan kelistrikan PLN untuk kilang rencananya berlangsung dalam dua tahap dan akan menghasilkan penghematan biaya listrik sekitar Rp2,79 triliun per tahun. Kilang minyak ini membutuhkan pasokan listrik besar dan stabil.

”Jika total beban listrik di seluruh kilang dipasok oleh PLN, berpotensi menghasilkan penghematan di lingkungan kilang. Jumlahnya sangat signifikan setiap tahun. Kami mengharapkan, PLN mampu memberikan pasokan listrik yang cukup,” ungkap Budi di Jakarta, Jumat 3 Agustus 2018.

Daftar Sepeda Motor yang Cocok Diisi BBM Pertalite

Saat ini, lanjut Budi, Pertamina telah memanfaatkan listrik PLN walaupun sebatas untuk perumahan atau apartemen dan perkantoran dengan tegangan menengah 20 kilo Volt (kV), lalu untuk tiga kilang, yaitu RU IV, RU V dan RU VI  yang totalnya mencapai sebesar 15,7 MVA.

Sementara itu, Direktur Perencanaan Korporat PLN, Syofvi Felienty Roekman menyatakan, pihaknya mampu untuk memenuhi listrik kilang-kilang minyak dengan layanan khusus.

”PLN siap memasok listrik untuk kilang minyak Pertamina, baik dari sisi pembangkit maupun jaringan transmisinya, dengan kualitas dan keandalan yang tinggi tentunya," ujar Syofvi.

Menurutnya, kesiapan PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional menjadi pekerjaan utama perusahaan saat ini. PLN tengah membangun pembangkit dan jaringan transmisi melalui program 35 ribu megawatt (MW).

Dan hingga pertengahan 2018, progres pembangunan pembangkit 35 ribu MW menunjukkan hasil yang positif. Secara keseluruhan telah terkontrak dan sudah ditandatangani perjanjian jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) sebesar 32.295 MW.

Sebagai langkah awal, Pertamina akan memberikan data terkait kebutuhan listrik bagi lima kilang minyak miliknya tersebut. Sedangkan PLN akan mempelajari, mempersiapkan, dan menginformasikan layanan kelistrikan yang sifatnya khusus sesuai kebutuhan kilang tersebut.

Sementara itu, khusus RU V saat ini memasuki tahap konstruksi penyambungan dari PLN dengan kapasitas penyambungan 31,5 MVA dengan tegangan tinggi 150 kV untuk memasok beban kilang yang non kritikal seperti Lube Oil Complex (LOC).

Selain dari menghasilkan penghematan biaya penyediaan listrik, kerja sama ini juga disebutkan akan memberikan manfaat tambahan bagi kilang Pertamina yakni kebutuhan fuel oil akan menurun.

"Karena fuel oil yang tadinya digunakan untuk menghasilkan listrik bisa diubah menjadi produk yang lebih valuable seperti solar," tambah Budi.

Pertamina, lanjutnya, menilai kapasitas terpasang listrik PLN saat ini cukup besar dan berlebih, sehingga dengan menggunakan listrik dari PLN keberlangsungan pasokan listrik bisa lebih terjamin. Dari sisi kualitas, listrik PLN juga lebih baik, khususnya untuk tegangan tinggi di level 150 kV.

“Kami berharap, PLN bisa terus mengembangkan jaringan listrik dan kualitas listriknya, sehingga pasokan listrik ke kilang benar-benar handal dan operasi kilang menjadi lebih handal dan efisien," ujar Budi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya