Tekan Impor, Pemerintah Minta Pertamina Borong Minyak KKKS

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan memberikan keterangan pers.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – PT Pertamina telah mendapat instruksi dari Presiden Joko Widodo untuk membeli seluruh produksi minyak yang dimiliki Kontraktor Kontrak Kerja Sama atau KKKS, dari pengelolaan blok migas.

4 Ramalan Baba Vanga pada Tahun 2024, Beberapa Mulai Jadi Kenyataan

Hal itu pun diamini oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan. Dia mengatakan, langkah itu akan mampu mengurangi impor minyak mentah sebesar 300 ribu barel per hari (bph).

Sebab, dari total produksi minyak Indonesia yang mencapai hampir 800 ribu bph, di dalamnya sudah termasuk bagian KKKS sekitar 300 ribu bph.

Harga Minyak Bumi Sedikit Lebih Tinggi, Tapi Permintaan Melemah

"Gini saja, dihitung kira-kira, produksi itu 800 ribu barel dan diekspor mungkin 200-300 ribu barel sehari. Kalau impornya juga kira-kira segitu," kata Jonan di kantornya, kawasan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu 15 Agustus 2018.

Jonan menambahkan, langkah itu juga bisa memangkas biaya angkut. Sebelumnya minyak itu harus diekspor terlebih dahulu untuk kemudian diimpor lagi ke dalam negeri. 

India Tetap Beli Minyak Rusia Meski Ada Sanksi AS

"Jadi jangan produksi di sini, ekspor ke luar, terus Pertamina beli dari sini (impor) gitu," kata Jonan.

Mengenai bagaimana ketentuan harga yang akan digunakan, sedangkan kewajiban kontraktor menjual minyak ke Pertamina tetap menggunakan harga pasar, Jonan menyerahkan sepenuhnya kepada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas atau SKK Migas.

"Pasti market price, tidak mungkin tidak. Itu memang tergantung kondisi pasar, tapi yang pasti Pertamina wajib untuk beli," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya