Agar Masif, BPDP Kelapa Sawit Siapkan Insentif Produksi B20

BBM subsidi jenis Bio Solar
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit atau BPDPKS menyatakan dukungannya terhadap program perluasan segmen Mandatori Biodiesel B20 yang dicanangkan pemerintah. Upaya itu untuk mendorong penggunaan energi terbarukan sekaligus menghemat cadangan devisa negara.

Prabowo Bertekad Kembangkan Energi Baru Terbarukan, Energy Watch Bilang Begini

Dukungan tersebut antara lain dengan menyiapkan dana insentif yang diperlukan untuk memproduksi biodiesel atau perluasan segmen Mandatori Biodiesel B-20 yang diharapkan mampu menyerap kelebihan suplai produk sawit di pasaran.

Direktur Utama BPDPKS, Dono Boestami, menjelaskan, keputusan ini diambil karena setidaknya ada dua manfaat yang bisa diperoleh dari program mandatori biodiesel.

Petrus: Biodiesel Jadi Pengganti Bahan Bakar Fosil pada 2045

Pertama, kata Dono, mendukung kebijakan energi baru dan terbarukan melalui bauran energi Indonesia yang akan mendorong terciptanya ketahanan energi nasional.

Serta, yang kedua, mendukung terciptanya stabilisasi harga crude palm oil (CPO), melalui pengaruh pengendalian permintaan dan penawaran sawit dan produk turunannya.

Menko Airlangga Bantah Mendag Zulhas soal Program B35 Bikin MinyaKita Langka

"Program Mandatori Biodiesel diharapkan menjadi solusi untuk mengatasi kelebihan pasokan sawit akibat menurunnya ekspor CPO, karena tensi pasar global yang sedang tinggi," ujar dia di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin 20 Agustus 2018.

Saat ini, kata dia, produksi kelapa sawit terus meningkat, dan memang tidak bisa dikendalikan, sehingga dengan mengendalikan permintaannya atau demand melalui program mandatori B20, penyerapan kelebihan pasokan itu dapat dilakukan.

Pada Mei 2018, dikatakan Dono, produksi CPO tercatat 4,24 juta ton atau naik dalam sebulan sebesar 14 persen dibandingkan April yang hanya 3,72 juta ton.

“Kelebihan pasokan dimungkinkan untuk diserap melalui program biodiesel karena saat ini utilisasi produksinya baru mencapai 30 persen atau setara 3,5 juta kiloliter per tahun dari total kapasitas terpasang. Ini menunjukkan serapan produksi biodiesel domestik sangat mungkin untuk ditingkatkan,” jelas Dono.

Adapun untuk insentif yang telah disalurkan selama ini, Dono mengatakan, selama 2017 BPDPKS telah memberikan insentif atas penyaluran 2,3 juta kiloliter biodiesel. Sementara itu, sampai dengan semester I-2018, BPDPKS telah memberikan insentif atas penyaluran 1,1 juta kiloliter biodiesel.

Selain itu, lanjut dia, untuk mendorong pengolahan kelapa sawit berkelanjutan, BPDP juga telah menyalurkan dana peremajaan kepada 5.384 pekebunan untuk perluasan lahan 12.063 hektare dengan nilai mencapai lebih dari Rp288 miliar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya