Ketersediaan Air di Pulau Jawa Sudah Dalam Kondisi Kritis

Ilustrasi Krisis Air Bersih Melanda Indonesia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

VIVA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, mengungkapkan ketersediaan air Pulau Jawa sudah dalam kondisi kritis. Ia menjabarkan ada ketidakseimbangan antara distribusi penduduk, dan daya dukung lingkungan yang merupakan tantangan nyata pembangunan. 

Pentingnya Akses Air Bersih dalam Menyempurnakan Ibadah

"Luas pulau Jawa hanya 6,94 persen dari luas daratan Indonesia dengan potensi 4,2 persen dari ketersediaan air Indonesia, tetapi harus menanggung 57,5 persen dari total penduduk," kata Basuki dalam Orasi Ilmiah di Gedung LIPI, Jakarta, Kamis 23 Agustus 2018. 

Kondisi ini, lanjut dia, mengakibatkan ketersediaan air per kapita di Pulau Jawa hanya 1.200 m3/kapita/tahun atau jauh di bawah kebutuhan ketersediaan minimum air yaitu 1.600 m3/kapita/tahun. 

Dana Habis untuk Nyaleg, Caleg PKS di Cilegon Putuskan Bantuan Saluran Air Bersih untuk Warga

"Dari sisi ketersediaan air, Pulau Jawa sudah dalam kondisi kritis," ujar Basuki.

Diutarakannya, pemerintah terus berupaya meminimalkan dampak negatif pembangunan infrastruktur terhadap lingkungan. Artinya, pemerintah harus mampu memperhitungkan secara cermat daya dukung lingkungan, serta mengoptimalkan pengembangan seluruh potensi wilayah yang tersedia. 

Heru Budi: Warga Muara Kamal Biasanya Beli Air Bersih Rp300 Ribu per Bulan

Ia melanjutkan, di sisi lain, Pulau Papua justru memiliki ketersediaan air sebesar 295.551 m3/kapita/tahun. "Gambaran ini menunjukkan bahwa pentingnya upaya kita untuk mengoptimalkan potensi ketersediaan air di Indonesia," ujarnya. 

Ditambahkannya, untuk mengatasi ketimpangan antarwilayah ini, pihaknya telah menetapkan 35 wilayah pengembangan strategi (WPS) yang dijadikan dasar penyusunan program pembangunan infrastruktur PUPR yang terpadu dengan pengembangan wilayah. 

"Setiap WPS memiliki strategi pengembangan wilayah, yang dijadikan acuan pengembangan infrastruktur, guna memastikan bahwa potensi sosial ekonomi dapat dikembangkan secara optimal dan berkesinambungan," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya