Siap Serap 2,2 Juta Kiloliter B20, Begini Kesiapan PLN

Biodiesel
Sumber :
  • citizenact.com

VIVA – PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN menyatakan siap untuk menyerap 2,2 juta kiloliter bahan bakar solar campuran minyak kelapa sawit 20 persen atau Biodisel 20 (B20) per tahun.  Aturan ini pun secara mandatori resmi akan diimplementasikan pada 1 September 2018.

Prabowo Bertekad Kembangkan Energi Baru Terbarukan, Energy Watch Bilang Begini

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali, dan Nusa Tenggara PLN, Djoko Rahardjo Abu Manan mengungkapkan, kesiapan PLN untuk menyerap B20 di angka tersebut disebabkan mesin PLN memiliki kapasitas penuh sebesar angka tersebut dan sudah siap untuk jenis bahan bakar B20 secara keseluruhan.

"PLN siap 2,2 juta kiloliter per tahun lah, siap kita. Mesin kami siap," tutur Djoko usai rapat koordinasi biodiesel di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis malam 23 Agustus 2018.

Petrus: Biodiesel Jadi Pengganti Bahan Bakar Fosil pada 2045

Meski selama ini mesin PLN dikatakannya digunakan untuk menyerap B30, dipastikannya, mesin PLN memang juga sudah siap untuk menyerap bahan bakar B20. Adapun untuk realisasi penyerapan B30 selama 2017 adalah hanya sebesar 294 ribu liter.

"Jadi gini ya, mesin kami tahun 2018 itu sudah siap semua (serap B20). Cuman BBM yang ada (pada 2017) B30. Karena tidak semua depo Pertamina menyiapkan, ya kami cuma serap sesuai supplier, karena kita kan pengguna," ungkapnya.

Menko Airlangga Bantah Mendag Zulhas soal Program B35 Bikin MinyaKita Langka

Dengan begitu, kata dia, setelah pemerintah memandatorikan kepada seluruh badan usaha penyedia BBM untuk menerapkan B20, khususnya supplier PLN seperti PT Pertamina, AKR Corporindo, maupun PT Kutilang Paksi Mas atau KPM, baik untuk penggunaan Public Service Obligation atau PSO maupun non-PSO, maka mesin PLN yang berkapasitas 2,2 juta kiloliter siap menyerap seluruhnya.

"Mesin kami siap, Pertamina bisa supply. Selama ini kan kami punya tiga supplier ya. Pertamina, AKR, KPM. Yang siap ini hanya Pertamina (untuk B20). Yang dua ini gimana? (Karena belum siap). (Tapi setelah diwajibkan) harus semua, karena ada sanksinya kan. Ya kami siap," ungkapnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, saat ditemui di tempat yang sama mengatakan, pihaknya sepenuhnya siap untuk memasok B20 kepada PLN pada 1 September 2018.

"Ya sudah kesiapan semuanya. 1 September kami siap, Pertamina siap jual, ini (PLN) siap beli. Itu aja," katanya.

Sebelumnya, pemerintah menargetkan penggunaan B20 hingga 16,2 juta kiloliter per tahun. Dengan menerapkan B20 ini, negara bisa menghemat hingga US$5,65 miliar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya