BNI Janji Perlonggar Kewajiban Kredit Nasabah Korban Gempa Lombok

Kantor BNI.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fikri Halim

VIVA – PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menyatakan akan ikut memberikan kelonggaran beban kredit bagi nasabah atau debitur yang terdampak gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kredit nasabah yang menjadi korban terdampak akan direstrukturisasi. 

Investasi Digital Makin Populer, BNI Targetkan Investor Milenial

Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo mengatakan pihaknya sudah melihat langsung kondisi para korban gempa di Lombok. Memang kenyataannya aktivitas usaha dari beberapa masyarakat di sana harus terhenti akibat bencana alam tersebut. 

"Karena pasti kan dia (Debitur) enggak bisa angsur dalam waktu dekat kan. Direstruct (restrukturisasi), artinya payment-nya kami tunda, sampai dia kondisinya bisa mengangsur kembali," ujar Anggoro usai menghadiri Investor Summit di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selasa 28 Agustus 2018.

BNI Gelar Konser Musik Spektakuler di Acara MotoGP Mandalika

Ia mengatakan, hal ini sesuai dengan instruksi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memberikan kelonggaran atau perlakuan khusus bagi nasabah. 

"Kebijakannya case by case ya. Itu memang sebagian besar rusak parah. Jadi kalau OJK sudah kasih keleluasaan itu kami akan lihat case by case," ucapnya. 

BI Fast Payment, Jawaban untuk Kebutuhan Transaksi Murah

Meski begitu dia menegaskan, pihaknya tidak akan memberikan perlakuan khusus bagi masyarakat yang masih bisa berusaha. Kelonggaran ini hanya bisa diperoleh nasabah yang memiliki kesulitan untuk membayar angsuran kredit. 

"Kalau masih ada usaha ya enggak lah ya. Yang pasti para pekerja di sektor industri pariwisata para instruktur-instruktur selam, para pekerja hotel kan itu dirumahkan semua," ujarnya. 

Sebab sambung dia, kredit consumer BNI biasanya banyak berasal dari pegawai-pegawai di sektor tersebut. 

"Tapi kalau yang sifatnya yang usaha yang masih bisa jalan," ujarnya. 

Dia menambahkan, kebijakan ini berlaku untuk seluruh segmen kredit BNI. Sehingga bantuannya bisa merata. 

"Ya semua, consumer, kecil dan menengah. Jumlah(debitur)nya enggak hafal saya, karena sedang kita identifikasi karena gempanya kan terus-terusan kan. Misalnya yang kemarin (rumahnya) enggak apa-apa sekarang bisa jadi apa-apa," tuturnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya