Cerita Pramono di Balik Pengangkatan Nicke Jadi Dirut Baru Pertamina

Presiden Joko Widodo (tengah) berbicara dengan Sekretaris Kabinet Pramono Anung (kiri)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Penunjukan Presiden Joko Widodo kepada Nicke Widyawati untuk menjadi Direktur Utama PT Pertamina bukan perkara mudah, meski ia disebut-sebut sebagai calon terkuat dan sempat dipanggil ke Istana.

Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapat 61 Persen Saham Freeport Indonesia, Meski Alot Negosiasinya

Sekretaris Kabinet Pramono Anung menceritakan prosesnya hingga Nicke yang dipilih. Dimulai dari Tim Penilai Akhir (TPA) yang diketuai oleh Presiden. Sementara Pramono adalah sekretarisnya.

"Jadi prosesnya ini memang agak panjang," kata Pramono saat ditemui di kantornya, Gedung Sekretaris Negara, Jakarta, Rabu, 29 Agustus 2018.

Gus Miftah Curiga Jokowi Pilih Bahlil Lahadalia Jadi Menteri Karena Lucu, Bukan Prestasi

Proses panjang itu karena memakan waktu yang terbilang cukup lama, dibanding dengan penetapan-penetapan direktur sebelumnya. Proses tersebut butuh waktu lebih dari dua bulan. Ada tiga nama yang diajukan ke Presiden Jokowi dan dibahas di TPA. Salah satunya nama Nicke.

"Diajukan tiga nama dan akhirnya Presiden memutuskan untuk memberikan kehormatan, kepercayaan kepada Ibu Nicke sebagai Dirut Pertamina. Tentunya kepercayaan, kehormatan ini dengan tugas-tugas diberikan oleh Presiden kepada yang bersangkutan," ujar Pramono.

Jokowi Tegaskan Freeport Bukan Milik Amerika Lagi, tapi Indonesia

Setelah Nicke ditunjuk, harapan besar dari Presiden Jokowi adalah Pertamina segera berbenah, melakukan reformasi di internal. Mengingat perusahaan pelat merah ini juga sedang mendapatkan tugas-tugas yang besar.

Sebab, masih ada beberapa blok-blok minyak yang harus dikelola. Selain itu, beberapa yang sebelumnya dikelola pihak luar tetapi diambil lagi oleh pemerintah dan diberikan sepenuhnya ke Pertamina untuk dikelola, di antaranya Blok Mahakam maupun Rokan.

"Dan 8 WP lainnya diserahkan kepada Pertamina, sehingga dengan demikian tugas ini sangat berat bagi Ibu Nicke dan tim. Mudah-mudahan kepercayaan itu bisa ditangani secara baik," katanya.

Sebelum dipercaya menjadi Direktur Utama, Nicke adalah pelaksana tugas atau Plt Dirut Pertamina. 

Pramono mengatakan, Pertamina butuh tim yang solid dan mengenal kondisi di dalam sehingga bisa berbenah. Mengingat, Pertamina juga adalah perusahaan milik Indonesia yang sahamnya 100 persen dikuasai oleh negara. Namun perkembangan global, membutuhkan inovasi-inovasi dalam eksplorasi minyak sesuai bidangnya.

Pemerintah ingin Pertamina tidak hanya berbicara di dalam negeri. Tetapi juga mampu untuk bersaing di luar, dalam mengelola minyak di luar negeri.

"Enggak bisa hanya menggantungakn diri pada lapangan-lapangan yang ada di dalam negeri. Harapannya Pertamina bisa menjadi sebuah perusahaan perminyakan gas dan perminyakan yang world class, dan itulah yang menjadi harapan pemerintah dalam hal ini," tuturnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya