Setelah Gempa, Keyakinan Konsumen di Mataram akan Ekonomi RI Menurun

Logo Bank Indonesia.
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside/Files

VIVA – Survei Konsumen Bank Indonesia pada Agustus 2018 mengindikasikan optimisme konsumen tetap terjaga. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen atau IKK Agustus 2018 yang tetap berada dalam zona optimis atau di atas 100 poin.

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar

Dalam keterangan resminya, BI mencatat, IKK Agustus 2018 sebesar 121,6, meskipun lebih rendah atau mengalami penurunan dibandingkan pada bulan sebelumnya yang mencapai 124,8 poin.

Penurunan IKK terjadi pada seluruh kelompok tingkat pengeluaran responden. Terdalam pada responden dengan pengeluaran Rp4,1 - 5 juta per bulan. Sementara dari sisi usia, penurunan IKK terjadi pada hampir seluruh kelompok usia responden, terutama pada responden berusia 51-60 tahun. 

BI Fast Payment, Jawaban untuk Kebutuhan Transaksi Murah

Secara spasial, sebanyak 11 kota pelaksana survei mengalami penurunan IKK pada Agustus 2018, dengan penurunan terdalam terjadi di Kota Mataram (-14,4 poin) yang ditengarai akibat dampak gempa.

"Masih terjaganya optimisme konsumen terutama ditopang oleh ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan," tulis laporan BI, Kamis 6 Agustus 2018.

Cadangan Devisa RI Februari 2022 Naik Tipis, Ini Pendorongnya

Optimisme tersebut didukung oleh masih kuatnya ekspektasi terhadap penghasilan yang diterima dan ekspektasi kegiatan usaha meski tidak setinggi hasil survei bulan sebelumnya. 

Persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini juga dikatakan masih berada pada level optimis, meskipun tidak sekuat bulan sebelumnya, terutama dipengaruhi oleh indikator ketersediaan lapangan kerja. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) sebesar 133,9 dan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) sebesar 109,2 poin.

"Hasil survei mengindikasikan bahwa tekanan kenaikan harga pada 3 bulan mendatang (November 2018) diperkirakan relatif stabil," ungkap laporan tersebut.

Ekspektasi terhadap perkembangan harga ke depan ini didukung persepsi positif konsumen terhadap ketersediaan barang dan jasa yang cukup memadai dan distribusi barang yang lancar.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya