Kinerja Ekspor BUMN Digenjot untuk Kuatkan Rupiah

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkomitmen terus mendorong ekspor produk BUMN yang bergerak di bidang industri strategis. Upaya itu dilakukan demi memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. 

Neraca Perdagangan Januari Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi RI

Perusahaan pelat merah di bidang industri strategis yang berkomitmen mengekspor produknya pada tahun ini antara lain PT Pindad, PT Krakatau Steel Tbk, PT Industri Kereta Api (INKA), PT Barata Indonesia dan PT Dirgantara Indonesia.

"Komitmen ekspor tersebut akan tetap kami jaga demi mendukung penguatan rupiah. Di sisi lain, ini menjadi kebanggaan bagaimana produk BUMN diakui oleh dunia," ujar Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno di Jakarta, Jumat, 7 September 2018. 

Neraca Perdagangan RI Surplus, BI: Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi Indonesia

Untuk tahun ini saja, kata Fajar, Pindad memproyeksikan dapat mengekspor produk senjata, amunisi dan kendaraan tempurnya ke Thailand, Brunei, Myanmar, Korea Selatan, Prancis serta untuk mendukung misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Nilai yang ditargetkan dalam ekspor itu mencapai Rp78 miliar. 

Sedangkan PT INKA disebut telah memiliki kontrak ekspor kereta dengan Filipina dan Bangladesh dengan nilai masing-masing mencapai Rp1,36 triliun dan Rp126 miliar. 

Neraca Perdagangan Oktober Surplus, BI: Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Lalu, PT Krakatau Steel menargetkan ekspor baja hot rolled coil ke Malaysia dan Australia akan mencapai Rp907 miliar pada 2018. Sementara, Barata Indonesia akan mengekspor komponen perkeretaapian ke Amerika, Afrika dan Australia dengan target nilai mencapai Rp210 miliar. 

"Ada pula PT Dirgantara Indonesia yang berkomitmen ekspor pesawat terbang jenis NC212i ke Filipina dengan nilai PHP 813 juta dan CN235 ke Vietnam dengan nilai US$18 juta," kata Harry.

Diketahui, nilai tukar rupiah secara rata-rata pada hari ini, Jumat,  7 September 2018, berada di level Rp14.884 per dolar AS atau sedikit menguat dibanding kemarin yang berada di level Rp14.891. Angka ini berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate Bank Indonesia. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya