BI Bingung Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Saat Ini Jadi Berita Besar

Logo Bank Indonesia.
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside/Files

VIVA – Bank Indonesia menilai pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi beberapa hari belakangan ini, tidak seharusnya dibesar-besarkan. Lantaran, gejolak nilai tukar yang terjadi tidak melonjak drastis, sehingga tidak memengaruhi psikologis pasar.

Hasil Uji Ketahanan OJK: Perbankan Masih Bisa Mitigasi Pelemahan Rupiah

Kepala Departemen Internasional Bank Indonesia Doddy Zulverd menjelaskan, pelemahan nilai tukar mata uang tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga terjadi di negara-negara lain seperti Australia, Korea, maupun Malaysia. Pergerakan nilai tukar di negara-negara tersebut pun dikatakannya tidak pernah menjadi berita besar.

"Di Australia, Korea, Malaysia, Thailand, nilai tukar bergerak itu nyaris tidak pernah jadi berita besar, kecuali perubahannya sangat cepat. Orang tidak melihatnya sebagai angka psikologis, tapi seberapa cepat bergeraknya," kata dia dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9, Jakarta, Senin 10 September 2018.

Rupiah Amblas ke Rp 16.270 per Dolar AS Pagi Ini

Dia pun menegaskan, gejolak nilai tukar rupiah yang terjadi saat ini berbeda dengan saat krisis yang terjadi pada 1998. Sebab, dari sisi persentase pelemahannya pun jauh berbeda. 

"Jika angka bergerak hanya delapan persen seperti saat ini, dibandingkan semisal naik dari level Rp2.500 sampai ke Rp15 ribu, ya jelas berbeda, itu sangat jauh kenaikannya," jelasnya.

Erick Imbau BUMN Beli Dolar AS Besar-besaran, Menko Perekonomian hingga Wamenkeu Bilang Gini 

Dia pun menjabarkan faktor lain yang tidak bisa disamakan dengan kondisi 1998 antara lain inflasinya sebesar 78,2 persen, sementara saat ini hanya 3,2 persen. Kemudian, cadangan devisa pada 1998 sebesar US$23,62 miliar, sementara sekarang US$118,3 miliar. 

Serta tingkat kredit macet pada tahun tersebut lebih dari 30 persen, dan hanya 2,7 persen dan trennya terus turun.

"Jadi jangan serta merta disamakan. Ini salah satu pemahanan yang harus kita tanamkan ke berbagai pihak," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya