- ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
VIVA – Harga emas internasional diperdagangkan stabil pada Kamis pagi, 13 September 2018, setelah lebih dari satu minggu terakhir ada di level tertingginya. Stabilnya harga emas didorong pembicaraan lanjutan perdagangan Amerika Serikat-China yang bebani dolar.
Dikutip dari Reuters, Kamis, harga emas di pasar spot menguat ke level US$1.205,66 per ons. Sedangkan emas berjangka AS, stabil atau tak bergerak di level US$1.211,1 per ons.
Dalam sebuah laporan, disebutkan bahwa pemerintah Trump telah mengajukan kembali tawaran kepada China. Di mana, Menteri keuangan AS, Steven Mnuchin dan Wakil Perdana Menteri China Lie He akan mengadakan pertemuan bilateral.
Sebelumnya, kerengangan perdagangan selama berbulan-bulan antara AS dan China telah mendorong investor untuk membeli dolar AS, sehingga membuat emas yang dihargai dalam dolar lebih mahal untuk pembeli non-AS.
Emas domestik
Di dalam negeri, harga emas PT Aneka Tambang Tbk, juga tercatat naik Rp5.000 per gram dibandingkan perdagangan Rabu 12 September 2018.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, Kamis 13 September 2018, untuk pembelian di kantor Pulogadung, Jakarta Timur, emas dibanderol Rp662 ribu per gram.
Selanjutnya, untuk pembelian kembali atau buyback, Antam menetapkan harga Rp576 ribu per gram. Harga tersebut naik Rp3.000 per gram dibandingkan harga Rabu kemarin.
Adapun harga emas berdasarkan ukuran di antaranya, emas lima gram Rp3,13 juta, 10 gram Rp6,21 juta, 25 gram Rp15,41 juta, dan 50 gram Rp30,75 juta. Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp61,44 juta, 250 gram Rp153,36 juta, dan emas 500 gram Rp306,53 juta.
Untuk produk Batik all series, ukuran 10 gram dan 20 gram dipatok masing-masing Rp6,88 juta dan Rp13,2 juta. Selanjutnya, produk edisi Idul Fitri, ukuran dua dan lima gram dipatok Rp1,34 juta dan Rp3,19 juta.
Transaksi pembelian emas langsung di kantor Antam, Pulogadung, setiap harinya dibatasi 150 antrean. Hari ini untuk semua ukuran emas sedang tidak tersedia. (asp)
