Bakrie & Brothers Siap Bangun Pipa Transmisi Gas di Kalimantan

CEO PT Bakrie & Brothers Tbk, Bobby Gafur Umar.
Sumber :

VIVA – PT Bakrie & Brothers Tbk menyatakan bahwa sebagai pemegang hak lisensi dari pemerintah untuk jalur transmisi pipa gas di Kalimantan, perseroan siap membuat skema open access. Upaya itu agar jalur distribusi pipa gas itu juga bisa dimanfaatkan, baik oleh para produsen gas maupun oleh para calon pembelinya.

Resmi, 30 Bus Listrik Bakrie Mulai Mengaspal di Jakarta

Chief Executive Officer Bakrie & Brothers, Bobby Gafur Umar, memastikan bahwa perseroan juga akan mendukung pola tersebut, dengan rencana pembangunan jalur distribusi pipa gas yang akan digarap dari wilayah Kalimantan Timur hingga ke Kalimantan Selatan.

"Pipa ini bisa dibangun oleh kami dan juga oleh yang punya gasnya. Kalau misalnya, dia cadangannya terlalu kecil, sehingga untuk membangun sendiri pipa gasnya dari lokasi dia ke pasar terlalu jauh, kan tidak fleksibel," kata Bobby di kawasan Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis 13 September 2018.

HUT Ke-80, Bakrie Group Hadirkan Program Dorong Pemberdayaan Anak Muda

"Dengan memanfaatkan pipa jalur transmisi utama yang open access ini, dia bisa nebeng. Jadi, hanya membayar toll fee dan tidak melakukan investasi. Tugas dia hanya membangun pipa dari sumbernya (ke jalur distribusinya sendiri)," dia menambahkan.

Saat ditanya progres pembangunan jalur pipa transmisi ini sudah sampai mana, Bobby mengaku saat ini, proyek tersebut masih berada di tahap awal.

Bakrie & Brothers Berevolusi, Kenalkan Lini Bisnis Masa Depan

"Jadi, perencanaannya sudah dibuat oleh pemerintah sejak 2007, saat dilelangkan. Nah, sekarang kami sedang mengkaji lagi, karena banyak faktor yang berubah sejak 11 tahun yang lalu," kata Bobby.

Mengenai aspek feasibility study atau uji kelayakannya, Bobby pun mengaku hal itu juga sudah ada. Sebab, saat proyek ini digagas pemerintah pusat pada 2007, dan ini merupakan bagian dari skema TransAsia Pipeline, yang menghubungkan jalur perpipaan gas mulai dari Thailand, Malaysia, Singapura, Sumatera Selatan, Aceh, Jawa Barat, Jawa Timur, Semarang hingga Kalimantan.

"Jadi, gas itu bisa dipindahkan dengan metode, kalau di bawah 2.000 kilometer itu lebih efisien menggunakan pipa dibandingkan dengan LNG. Karena, LNG kan mesti dibikin liquid tension, di-transport, kemudian diregasifikasi lagi, tiga kali cost," kata Bobby.

"Kalau ini kan, gas bumi murni langsung dibawa. Jadi, bisa dari sumbernya di Bontang, dipakai ke Kalimantan Selatan kalau nyambung. Jadi, itu rencana besarnya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya