China Siap Ubah Sistem Perdagangan Internasional dan WTO

Demo World Trade Organization (WTO)
Sumber :
  • Reuters/Denis Balibouse

VIVA – Pemerintah China menilai, sistem perdagangan dunia saat ini tidak baik, termasuk Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO). Untuk itu, China menyatakan siap melakukan perubahan sistem perdagangan dunia agar lebih adil dan efektif.

Curhat Jurnalis Asing Kala Bertugas di China

Hal itu sebagaimana dikemukakan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi. Menurut dia, di tengah kondisi perdagangan internasional yang penuh ketidakpastian, China selalu mendukung perlindungan perdagangan bebas dan percaya bahwa multilateralisme dengan WTO sebagai pusatnya harus diperkuat.

"Pada saat yang sama, kami tidak percaya bahwa sistem saat ini sempurna dan tanpa cacat. China mendukung reformasi yang diperlukan dan kesempurnaan sistem saat ini, termasuk ke WTO, untuk membuatnya lebih adil, lebih efektif, dan lebih rasional," kata Wang, seperti dilansir dari Reuters, Jumat 14 September 2018.

Daftar Negara Sekutu Iran yang Siap Bantu Jika Perang Terjadi, Ada China hingga Rusia

Dia menambahkan, prinsip dasar WTO dalam menentang proteksionisme dan mendukung perdagangan bebas tidak boleh berubah. Namun begitu, hak-hak negara berkembang, menurutnya, juga tidak boleh diabaikan, dan hal itu yang perlu dimasukkan dalam perubahan tersebut.

"Tujuan reformasi seharusnya adalah untuk memungkinkan semua negara menikmati buah-buah perkembangan globalisasi secara lebih adil, bukan untuk memperluas perbedaan antara selatan dan utara," kata Wang.

Mobil SUV Chery Omoda 7 Tak Lama Lagi Meluncur, Ini Bocoran Spesifikasinya

Selain itu, Wang menilai, dalam mereformasi WTO tersebut, badan dunia itu harus lebih mendengarkan suara dari semua pihak dan menjunjung proses pembahasan yang lebih luas. Terutama menghargai dan mendengarkan pendapat negara berkembang, daripada hanya mengizinkan satu negara saja memiliki hak suara.

"Masalah reformasi WTO sangat kompleks, dan melibatkan banyak wilayah. (China) berharap semua pihak tetap sabar, dan maju selangkah demi selangkah," tuturnya.

Pernyataan itu muncul ketika China dan Amerika Serikat dapat kembali ke meja perundingan di tengah ancaman tarif baru AS yang menjulang. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin telah memperpanjang undangan untuk berbicara dengan rekan-rekannya di Beijing.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya