Di Pertemuan IMF-Bank Dunia, BUMN Tawarkan Proyek Senilai US$42 Miliar

Gedung Kementerian BUMN.
Sumber :
  • Antara/Wahyu Putro

VIVA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara berencana akan memanfaatkan pagelaran acara pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia atau IMF-World Bank di Bali pada Oktober 2018 mendatang untuk menawarkan investasi diberbagai proyek BUMN senilai US$42 miliar.

Pelindo Bantu Warga yang Mau Mudik Lebaran Tapi Terkendala Biaya

Staf Khusus I Menteri BUMN, Sahala Lumban Gaol mengatakan, tawaran kepada para peserta acara  yang diperkirakan dihadiri 19.800 peserta dari 189 negara tersebut akan dimuat dalam bentuk buku investasi sehingga investor mudah memahami proyek-proyek yang ditawarkan.

"Jadi kementerian BUMN nanti akan membuat suatu yang tadi saya katakan buku untuk investasi, kita tawarkan di situ sebesar US$42 miliar investasi opportunity. Tapi nilai proyek totalnya sekitar US$86 miliar," katanya di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin 17 September 2018.

Tebar Kehangatan di Safari Ramadan BUMN 2024, Kementerian BUMN dan Bank Mandiri Gelar Pasar Murah

Di menjelaskan, penawaran investasi yang di muat dalam bentuk buku supaya mudah dipresentasikan kepada investor. Setidaknya, kata dia, akan ada 79 proyek dari 29 BUMN yang akan di presentasikan dalam buku tersebut. Mulai dari proyek Jasa Marga, PLN, hingga Angkasa Pura II.

"Jadi ke situ dia, spesifiknya nanti kita akan bagikan pada saat yang akan datang. Semua sudah ada lengkap deskripsi proyek nya dan akan dibagikan nanti kepada investor. Kita betul-betul menawarkan sesuatu yang sudah lengkap informasinya, sehingga investor itu bisa benar-benar lihat prospect opportunity yang kita tawarkan," ungkapnya.

Erick Thohir Rombak Komisaris PLN, Nawal Nely Gantikan Tedi Bharata

Meski begitu, dia mengatakan, Kementerian BUMN tidak menargetkan besaran investasi yang mampu diraup dari pagelaran tahunan tersebut. Namun begitu, dipastikannya, Kementerian BUMN akan benar-benar memanfaatkan pertemuan tersebut untuk meyakinkan para investor berinvestasi di Indonesia.

"Sebetulnya kita tidak menargetkan ada target-target, karena kita ingin meyakinkan mereka bahwa proyek-proyek ini adalah sangat bagus untuk mereka. Jadi momentum ini tidak akan dilewatkan. Momentum ini akan betul-betul dimanfaatkan untuk dana, kan kita convince mereka, investor tersebut, until berinvestasi di indonesia," paparnya.

"Untuk meyakinkan itu kita juga bikin yang namanna pavilion Indonesia, jadi investor-investor ini akan melihat kita me-manage pembangunan itu dengan benar, bagaimana kita melakukannya dengan efisien, dan bagaimana hasilnya, mereka akan lihat itu di pavilion Indonesia," tambah Sahala.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya