Kontraktor Pailit, ESDM Buka Lelang Blok West Kampar

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Djoko Siswanto (kiri).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fikri Halim

VIVA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengumumkan pembukaan lelang blok West Kampar, lantaran kontraktor sebelumnya pailit. PT Sumatera Persada Energi, merupakan kontraktor sebelumnya di blok migas yang berlokasi di Riau dan Sumatera Utara itu. 

ESDM Tetapkan Petronas Pemenang Lelang Blok Migas di Papua Barat, Ada Potensi 6,8 Miliar Barel

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Djoko Siswanto mengatakan, pihaknya telah memutus kontrak dengan perusahaan tersebut yang sejatinya kontraknya habis pada tahun 2035. Lelang dibuka agar blok tersebut tetap berproduksi. 

"Perusahaannya karena pailit, kita lelang, produksi didiamin aja. Ya sudah lelang aja, operatornya enggak serius," ujar Djoko, di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu 19 September 2018. 

5 Blok Migas Belum Laku Dilelang di 2023, ESDM Siapkan Mekanisme Penawaran Langsung

Dijelaskannya, blok West Kampar memiliki luas area 898,4 kilometer persegi dengan lokasi onshore. Lapangan tersebut terakhir berproduksi pada 27 Maret 2017, dengan produksi 112 barel oil per day (bopd). 

Ada enam lapangan migas di wilayah kerja migas tersebut, di antaranya empat lapangan masih dalam tahapan eksplorasi. Sedangkan total cadangan minyak dan kondensat, terbukti di blok West Kampar adalah sebesar 8,3 Million Stock Tank Barrels (MMSTB). Sementara itu, estimasi sumber daya potensial sebesar 4.322 Million Barrels of Oil Equivalent (MMBOE). 

Menang Lelang, Pertamina dengan Mitra Resmi Kelola Blok SK510 di Malaysia

"Akses bid document kita buka mulai 19 September sampai 22 Oktober 2018, pemasukan dokumen kualifikasi dari 23 Oktober sampai 30 Oktober. Pemasukan dokumen partisipasi 12 November 2018," ujarnya. 

Djoko melanjutkan, signature bonus yang untuk tanda tangan kontrak nanti ditetapkan sebesar U$5 juta. Sedangkan untuk lima tahun pertama, diwajibkan bagi kontraktor pemenang untuk melakukan studi G & G dan Seismik 3D di sepanjang 400 Km dan melanjutkan empat sumur eksplorasi. 

"Kemudian estimasi biaya KKP (Komitmen Kerja Pasti) US$59,038 juta," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya